Alhamdulillah.....Ustaz Bakal Dapat Insentif

- Senin, 20 Juli 2020 | 12:09 WIB
DIPERHATIKAN: Para santri di sebuah pesantren di Banjarbaru dalam sebuah acara tahun lalu. Pengurus pesantren bakal diberi insentif.
DIPERHATIKAN: Para santri di sebuah pesantren di Banjarbaru dalam sebuah acara tahun lalu. Pengurus pesantren bakal diberi insentif.

BANJARBARU - Dampak pandemi Covid-19 sudah ke mana-mana. Tak terkecuali para pengurus pondok pesantren (ponpes). Pemerintah pusat pun berencana menyalurkan insentif untuk ustaz, ustazah, dan para pengasuh ponpes.

Kabar tersebut disampaikan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. Dia menyebut, penyaluran insentif akan dilakukan Kementerian Sosial serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

"Untuk penanganan kesehatan madrasah diniyah, lembaga pendidikan Alquran dan pelajaran daring juga dianggarkan," kata Ma'ruf, dalam video yang diunggah di akun Youtube resmi Wakil Presiden Republik Indonesia, (19/7).

Dia mengungkapkan, dana insentif diberikan lewat skema bantuan sosial atau bantuan langsung tunai (BLT) dan di luar dari anggaran dana bantuan pesantren sebesar Rp 2,6 triliun yang masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pesantren.

Selain itu, pondok pesantren juga mendapatkan dana dukungan pemeriksaan kesehatan selama pandemi Covid-19, yang diberikan untuk pemeriksaan rapid test dan swab bagi para pengajar serta santri.

"Kemudian ada juga dukungan pemeriksaan, sarana kesehatan untuk memenuhi protokol kesehatan, yang nanti dibantu oleh Gugus Tugas (Percepatan Penanganan Covid-19), BNPB, BPBD dan juga dinas kesehatan di daerah-daerah," ujar Ma'ruf.

Salah seorang ustaz di Ponpes Darul Ilmi Banjarbaru, Amrullah Abdan menyambut gembira informasi dari wakil presiden tersebut.

Karena, menurutnya insentif saat ini sangat diperlukan para ustaz dan ustazah. "Para ustaz dan ustazah sangat terdampak dengan adanya pandemi corona ini. Jadi, memerlukan insentif dari pemerintah," ucapnya.

Dia mengungkapkan, salah satu dampak yang dialami para ustaz dan ustazah semenjak Covid-19 mewabah ialah pengurangan gaji yang dilakukan ponpes tempat mereka mengajar. "Selama pandemi ini pemasukan pesantren berkurang. Jadi, gaji ustaz dan ustazah yang ngajar di pesantren juga ada pengurangan," ungkapnya.

Dijelaskan Amrullah, pemasukan ponpes berkurang dikarenakan uang infak bulanan para santri dikurangi. Pengurangan dilakukan lantaran banyak wali santri yang kesulitan keuangan, akibat pandemi. "Bahkan, ada wali santri yang tidak bayar infak bulanan dalam beberapa bulan ini," jelasnya.

Lanjutnya, dampak lain yang dialami para ustaz ialah tidak lagi menerima pendapatan dari kegiatan kajian di masyarakat. Seperti, yasinan, majelis taklim dan lain-lain. "Biasanya para ustaz 'kan mengisi kegiatan kajian, lalu diberi penghargaan berupa uang bensin. Tapi, selama pandemi ini kegiatan-kegiatan tersebut tidak ada," ujarnya.

Di samping itu, Amrullah menyampaikan, para ustaz dan ustazah juga banyak yang tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. "Tapi, Alhamdulillah mereka bisa bersabar. Karena punya rasa malu yang tinggi," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X