Mencuri Motor Sesuai Pesanan Penadah

- Selasa, 21 Juli 2020 | 09:50 WIB
GELAR PERKARA: Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan menunjukkan barang bukti sindikat curanmor ini. | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN
GELAR PERKARA: Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan menunjukkan barang bukti sindikat curanmor ini. | FOTO: MAULANA/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Sindikat curanmor yang kerap beraksi di Banjarmasin digulung Unit Ranmor Satreskrim Polresta Banjarmasin.

Empat pelaku itu ditangkap secara berurutan. Polisi kemudian mengamankan barang bukti berupa sembilan motor matic curian. Ditambah alat penunjang kejahatan seperti kunci letter T, obeng, tang, dan gerinda untuk membuat kunci.

Ironisnya, dua pelaku ternyata pasangan suami istri. Sang istri dilibatkan suaminya untuk memantau lokasi pencurian.

Kasus ini terungkap dari penangkapan pasangan ini. Gunawan (35) dan Fitria (20), warga Jalan Laksana Intan Gang Permata.

Mereka membocorkan dua pelaku lain. Yakni Abdul Majid (45) warga Jalan Pramuka Gang Muhajirin dan Rabani (42) warga Tamban kilometer 2 Kabupaten Barito Kuala.

Sindikat ini dikenal berpengalaman. Aksi mereka selalu terorganisir dengan baik.

Mengecek riwayat kejahatan Rabani, sejak Agustus 2019 sampai Juli 2020, dia sudah 17 kali beraksi. Sementara Majid sudah delapan kali dan Fitria tiga kali.

"Ketika beraksi, mereka hanya perlu beberapa menit. Tampak dari beberapa rekaman CCTV. Kunci T adalah senjata utama mereka," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan, kemarin (20/7) dalam rilis perkara.

Honda Scoopy menjadi favorit. Karena cepat laku ketika dijual. "Mereka beraksi sesuai pesanan penadah. Biasanya dilempar ke Hulu Sungai, Balangan, dan Kalteng. Paling mahal Rp3 juta per motor," tambahnya.

Kasat Reskrim AKP Alfian Tri Permadi menambahkan, mereka selalu beraksi pada malam hari. Dalam penetapan target, pelaku selalu mempelajari seluk-beluk wilayah.

"Kunci setang saja tak cukup, pelaku masih bisa. Jika ditambah dengan kunci gembok cakram, baru mereka kesulitan," tambah Alfian.

Sekarang, polisi sedang memastikan, apakah Fitria adalah sosok perempuan yang kerap muncul dalam rekaman CCTV beberapa masjid. Terkait laporan-laporan pencurian yang telah lewat.

Di depan polisi, Fitria mengaku hanya memantau. Suaminya yang lah bertindak selaku eksekutor. "Jauh-jauh hari lokasinya sudah kami pantau. Saya bertugas memantau. Jika sudah dapat, saya bawa motor kami. Suami yang bawa motor curian," akunya.

Penangkapan ini dibantu Unit Ranmor Ditkrimum Polda Kalsel dan jajaran polsek. (lan/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengedar Sabu di Samboja Ditangkap di KuburanĀ 

Jumat, 26 April 2024 | 19:32 WIB

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB
X