BANJARBARU - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru, Hj Ririen Kartika Rini Nadjmi Adhani, Selasa (21/7) menghadiri Kampanye Food Loss and Waste di Sekretariat PKK Kota Banjarbaru.
Kegiatan ini terlaksana dengan menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Agar bisa menerapkan jaga jarak, pelaksanaan kegiatan ini dibagi di empat kabupaten/kota. Yakni, di Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarbaru, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Adapun maksud dan tujuan terselenggaranya kegiatan ini, yaitu untuk mengurangi terbuangnya sisa makanan. Dengan membiasakan mengonsumsi makanan sampai habis, agar tidak terbuang tanpa alasan yang jelas. Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan melalui Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, Hj Rolena Kinawati menyampaikan, akhir-akhir ini Food and Waste mulai diangkat dan ramai dikampanyekan di Indonesia. Sebab, kasus Food Loss and Waste masih banyak terjadi.
“Dari infografis terlihat, Indonesia merupakan pelaku Food Loss and Waste terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. Padahal Indonesia sendiri kasus kelaparannya masih terjadi di mana-mana,” katanya.
Dia menjelaskan, 300 kilogram bahan pangan dan makanan yang terbuang dapat mengatasi masalah kelaparan di Indonesia apabila didistribusikan dengan benar. Oleh karena itu, perlu adanya kampanye Food Loss and Waste supaya masyarakat paham akan menghargai makanan dengan bijak.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Kartika Rini Nadjmi Adhani mengucapkan rasa syukur, karena bisa menghadiri kampanye Food Loss and Waste. “Kampanye ini mengimbau kepada masyarakat Kota Banjarbaru, khususnya untuk ibu-ibu agar bisa lebih memanfaatkan makanan sebaik mungkin. Karena sering kita sebagai wanita memasak atau membuat makanan itu berlebihan, akhirnya tidak habis dan terbuang,” ucapnya. (ris/bin/ema)
_31.jpg)
_28.jpg)
_18.jpg)
