RANTAU - Peternak sapi di Kabupaten Tapin ikut berdampak akibat wabah Covid-19. Permintaan hewan kurban menjelang Iduladha tahun ini menurun dari tahun sebelumnya.
Kondisi ini diakui Kepala Dinas Pertanian Tapin, Wagimin. Menurutnya tahun 2019 stok sapi di daerah ini mencapai 800 ekor dan terjual 633 ekor. "Namun, untuk tahun ini menurun sekitar 30 persen," ucapnya, kemarin.
Karena dari ketersediaan sapi sendiri hanya 620 ekor, hingga sekarang yang terjual ke masyarakat masih 322 ekor.
"Menurunnya permintaan sapi kurban tahun ini sedikit banyak karena mewabahnya Covid-19," tuturnya, Selasa (21/7).
Tim dinas pertanian kini keliling ke masjid-masjid, menyosialisasikan protokol kesehatan dalam pelaksanaan penyembelihan nanti. "Mereka sudah koordinasi dengan pengurus masjid dalam penyembelihan harus mematuhi protokol kesehatan," jelasnya.
Tidak hanya itu, tim kesehatan dinas pertanian dalam dua pekan ini turun ke peternak-peternak sapi, untuk mengontrol kesehatan hewan yang akan dikurbankan.
Parlan, salah seorang peternak sapi menuturkan tahun sebelumnya biasanya dalam satu kandang ada 15 ekor. Dua pekan sebelum lebaran iduladha sudah terjual semuanya. "Tapi, hingga saat ini hanya 10 ekor sapi kurban yang terjual," ucap warga Desa Suato Lama Kecamatan Salam Babaris ini. (dly/ema)