Kasihan Peziarah Jadi Korban, Pemko Bentuk Tim Khusus Konflik Makam Sultan Suriansyah

- Rabu, 22 Juli 2020 | 10:48 WIB
Konflik pengelolaan Makam Sultan Suriansyah di Kampung Kuin sudah berlangsung selama beberapa bulan. Kemarin (21/7) di Balai Kota, Pemko Banjarmasin menggelar rapat koordinasi untuk membereskan sengketa ini.
Konflik pengelolaan Makam Sultan Suriansyah di Kampung Kuin sudah berlangsung selama beberapa bulan. Kemarin (21/7) di Balai Kota, Pemko Banjarmasin menggelar rapat koordinasi untuk membereskan sengketa ini.

BANJARMASIN - Konflik pengelolaan Makam Sultan Suriansyah di Kampung Kuin sudah berlangsung selama beberapa bulan. Kemarin (21/7) di Balai Kota, Pemko Banjarmasin menggelar rapat koordinasi untuk membereskan sengketa ini.

Keputusannya, dibentuk tim khusus yang melibatkan TNI dan Polri. "Besok SK (surat keputusan) tim selesai," kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banjarmasin, Doyo Pudjadi.

Apa saja langkah yang akan diambil tim? Pertama, mempertemukan dua kubu yang berselisih. Mediasi diagendakan di Balai Kota, Jumat (24/7) lusa.

Pada pertemuan itu, diharapkan ada solusi. Tapi bila buntu, akan digelar mediasi kedua pada Senin depan. Batas waktu ini sesuai dengan terhitung kedaluwarsanya kepengurusan lama pada 27 Juli ini.

Seandainya solusi tak kunjung didapat, Doyo memastikan, tak menutup kemungkinan keputusan final akan diambil tim khusus ini.

Maka ia berharap kedua belah pihak mau hadir dalam mediasi ini. "Keduanya akan kami undang," tekannya.

Polemik pengelolaan makam Raja Banjar itu dipandang Wakapolresta Banjarmasin AKBP Sabana Atmojo menyimpan potensi konflik. Maka ia sangat menekankan ada kesepakatan dalam mediasi nanti.

"Jadi kami bertanggung jawab terhadap keamanannya. Kami sudah putuskan membentuk tim percepatan untuk menyelesaikan masalah ini," bebernya.

Jika mediasi gagal, Sabana menyarankan agar diselesaikan di ranah hukum saja.

"Kalau jalur hukum sudah ditempuh dan hasilnya keluar, tapi masih saja ada yang protes bahkan berbuat pidana, tentu akan kami proses sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.

Konflik ini sempat memuncak. Hingga kedua kubu menggelar aksi menggembok pagar makam. Ini merugikan para peziarah yang hendak mengunjungi cagar budaya tersebut.

Pantauan Radar Banjarmasin kemarin (21/7) siang, spanduk hijau bertuliskan 'Makam Ini Ditutup' melintang di pagar makam. Di tiap pagar kayu, diberikan dua rantai dan gembok.

"Kalau bisa sih dibuka saja. Terlepas siapapun yang menjadi pengelola. Kalau ditutup seperti ini, kasihan yang ingin berziarah. Kemarin ada yang jauh-jauh datang dari Kaltim. Tapi batal berziarah karena melihat makam ditutup," keluh warga setempat, M Rizkan Arif. (war/fud/ema)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X