Tak Direkomendasikan, Maskapai Masih Pakai Rapid Test

- Kamis, 23 Juli 2020 | 14:24 WIB
UNTUK NAIK PESAWAT: Calon penumpang mengurus administrasi uji rapid test di Klinik Jelita Banjarmasin, kemarin. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
UNTUK NAIK PESAWAT: Calon penumpang mengurus administrasi uji rapid test di Klinik Jelita Banjarmasin, kemarin. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Meski uji rapid test tak lagi direkomendasikan, tetapi pengujian antibodi ini masih diberlakukan untuk mereka yang akan berangkat dengan pesawat terbang.

Praktis, setiap calon penumpang pun harus memeriksakan dirinya lebih dulu sebelum ingin melakukan perjalanan udara. “Mau bagaimana lagi, tanpa hasil rapid test, saya tak bisa berangkat,” ujar Madi salah seorang calon penumpang Lion Air yang melakukan rapid test di Klinik Jelita Banjarmasin.

Klinik ini adalah satu-satunya fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh Lion Air di Kalsel untuk melakukan tes anti bodi para calon penumpang mereka. Tarif pemeriksaan tak melebihi dari tarif yang ditetapkan oleh pemerintah. Bahkan lebih murah.

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan menetapkan tarif rapid test tak lebih dari Rp150 ribu. Nah di klinik ini, para calon penumpang Lion Air hanya dikenakan tarif sebesar Rp95 ribu. “Biayanya lebih murah, dan sangat terjangkau. Tak apa lah, asal saya bisa berangkat Jumat nanti,” kata Madi.

Area Manager Lion Air Banjarmasin, Agung Purnama mengatakan, untuk sementara pihaknya baru memfasilitasi di Banjarmasin. Namun, dalam waktu dekat sebutnya, di Bandara Syamsudin Noor akan ada fasilitas yang sama. Termasuk di daerah lain.“Kami masih menyiapkan di Bandara Syamsudin Noor untuk memfasilitasi calon penumpang yang berasal dari Banjarbaru dan sekitarnya,” terang Agung.

Dia menargetkan, Jumat nanti fasilitas yang sama sudah ada di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin untuk melayani calon penumpang. “Sementara di Klinik Jelita Banjarmasin dulu, ke depan di daerah lain akan ada juga,” tambahnya. 

Fasilitas ini sendiri dibuka Lion Air mulai 16 Juli lalu. Salah seorang petugas medis di Klinik Jelita mengatakan, permintaan tes rapid untuk para calon penumpang dalam sehari rata-rata 100 orang. “Usai hasilnya keluar, kami berikan surat pemeriksaan sebagai syarat calon penumpang pesawat terbang berangkat,” ucapnya.

Maskapai penerbangan Lion Air sendiri menyediakan 53 fasilitas rapid test yang tersebar di Indonesia. Salah satunya di Klinik Jelita Banjarmasin. Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pelaksanaan rapid yang difasilitasi maskapai penerbangan ini khusus bagi penumpang yang mempunyai tiket pada penerbangan Lion Air Group. “Voucher rapid test Covid-19 dapat diperoleh secara langsung pada saat melakukan pembelian tiket (issued ticket),” katanya.

Sementara, bagi penumpang yang sudah memiliki tiket pesawat Lion Air Group namun belum melaksanakan rapid test, maka dapat membeli voucher rapid test dengan menunjukkan kode pemesanan (booking code) melalui sales channel seperti call center, kantor penjualan Lion Air Group, www.lionair.co.id , www.batikair.com, agen perjalanan (tour and travel) dan lainnya. “Setiap penumpang akan memperoleh surat keterangan hasil uji kesehatan rapid sebagai salah satu kelengkapan dokumen penerbangan sesuai ketentuan,” sebutnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel M Muslim menerangkan, pihaknya masih melaksanakan tes anti bodi tersebut. Namun, bukan untuk mendiagnosa. “Hanya untuk penelitian saja,” terangnya kemarin.

Dijelaskannya, dalam konteks untuk epidemologi, rapid test masif dipakai. Namun, hanya untuk memetakan. “Hanya dipakai riset surveilans seperti memetakan di suatu tempat seperti di Lapas,” tambahnya.

Terpisah, Direktur RSUD Mohammad Ansyari Saleh Banjarmasin, Izaak Zoelkarnaen mengatakan, sejak dua minggu lalu pihaknya tak lagi menggunakan rapid tes untuk mendiagnosa pasien. “Stoknya juga sudah habis di tempat kami. Sekarang diagnosa langsung dilakukan tes swab bagi yang bergejala,” terang Izaak kemarin. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X