Haris Bisa Jungkalkan Ibnu Sina

- Senin, 27 Juli 2020 | 10:17 WIB
Calon rival petahana, Abdul Haris
Calon rival petahana, Abdul Haris

BANJARMASIN - Pemilihan Wali Kota Banjarmasin tahun ini diprediksi bakal sengit. Sang petahana yang terseok-seok di babak "penyisihan" akan ditantang oleh calon kuat yang diprediksi didukung oleh koalisi parpol-parpol besar. Bagaimana peluang Ibnu Sina?

Seperti semua petahana, Ibnu Sina memiliki modal besar untuk kembali memenangkan Pilwali. Berkaca Pilwali 2015 lalu, lima kecamatan yang ada di Banjarmasin, semuanya dimenangi oleh Ibnu yang berpasangan dengan Hermansyah. 

Saat itu, di Kecamatan Banjarmasin Selatan pasangan Ibnu-Herman memperoleh sebanyak 34.949 suara, di Kecamatan Banjarmasin Timur mereka memperoleh 27.674 suara. Sementara, di Banjarmasin Barat, Ibnu-Herman memperoleh 36.413 suara, di Kecamatan Banjarmasin Utara, mereka memperoleh 27.471 suara dan di Kecamatan Banjarmasin Tengah, pasangan ini mendapat 21.235 suara. 

Jika petahana bisa menjaga konstituennya sebanyak itu dalam lima tahun ini, bukan tak mungkin mitos tak ada Wali Kota Banjarmasin dua periode terpatahkan. Di sisi lain, mitos ini seperti menemukan pembenarannya saat ada rival kuat yang juga berpotensi menang. Dia adalah Abdul Haris. Sekda Provinis Kalsel ini selama ini mulai membangun basis massa dan popularitas.

Sebagai Ketua PWNU Kalsel, sang rival juga sudah mulai terlihat bersosialisasi di Banjarmasin. Meski tak membawa embel-embel Pilwali. Baliho bergambar Haris juga banyak tersebar di sudut kota.

Untuk mengamankan tiket, petahana sudah start lebih dulu dan mengklaim dua partai politik yang memiliki kursi cukup di DPRD Banjarmasin. Dua partai tersebut adalah Demokrat dan PKB yang sama-sama memiliki lima kursi.

Sementara, Abdul Haris masih menunggu DPP Partai Golkar yang sampai saat ini belum mengeluarkan SK penetapan usungan di Pilwali Banjarmasin. DPD Partai Golkar Kalsel sendiri mengusulkan dia berpasangan dengan Yuni Abdi Nur Sulaiman.

Pengamat, politik UIN Banjarmasin, Ani Cahyadi mengatakan, konstelasi Pilwali di Kota Banjarmasin memang unik. Dia mencontohkan, 10 tahun yang lalu Yudi Wahyuni yang maju sebagai petahana dengan elektabilitas yang sangat tinggi, kala itu harus mengakui kemenangan Muhidin. “Padahal waktu itu, petahana juga merasa yakin sekali menang,” sebutnya.

Nah, pada Pilwali Banjarmasin tahun ini, elektabilitas petahana sebutnya masih paling tinggi di antara bakal calon lain. “Memang ini belum menentukan apakah jadi pemenang atau tidak. Apalagi peran wakil juga sangat menentukan untuk mendongkrak suara yg ada,” imbuhnya.

Untuk memenangkan konstelasi politik Pikada sebutnya, banyak faktor penentu. Salah salah satunya adalah jaringan politik dan dukungan politik. “Ini yang juga menentukan,” tukasnya.

Melihat calon rival petahana, Abdul Haris, dia mengatakan Haris cukup kuat. Selain memiliki jaringan, juga ada dukungan partai politik. “Dukungan dari partai politik yang dimilikinya bahkan lebih kuat dibandingkan calon petahana,” tandasnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X