Bali Buka Tempat Wisata, Kalsel Kapan..?

- Selasa, 28 Juli 2020 | 10:31 WIB
INDAH, MASIH TUTUP: Tahura Sultan Adam di Mandiangin masih belum dibuka. Objek wisata yang dikelola Pemprov Kalsel ini telah tutup sejak awal pandemi. | FOTO: NATIVE INDONESIA
INDAH, MASIH TUTUP: Tahura Sultan Adam di Mandiangin masih belum dibuka. Objek wisata yang dikelola Pemprov Kalsel ini telah tutup sejak awal pandemi. | FOTO: NATIVE INDONESIA

BANJARMASIN - Meski beberapa daerah telah membuka kembali industri pariwisata di tengah pandemi, namun Kalsel masih jauh dari ideal untuk melakukan pembukaan kembali.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwasata Kalsel, Ida Saptika Dewi mengatakan Pemprov Kalsel tak akan membuka destinasi wisata mereka sebelum pandemi Covid-19 di Banua bisa ditangani sampai tuntas. Saat ini, grafik kasus tak kunjung melandai.

Penutupan Objek Wisata di Kalimantan Selatan Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan tertuang dalam Surat edaran Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor pada 24 Maret lalu kepada bupati dan wali kota se Kalsel.

Meski Bali misalnya telah membuka kembali objek-objek wisatanya pada 21 Juli mendatang, namun menurut Ida hal tersebut tak bisa diikuti."Kondisi penularan Covid-19 di Kalsel tak bisa disamakan dengan di Bali. Di Pulau Dewata sebutnya angka kasus sangat rendah, sementara di Kalsel masih tinggi. “Jangan sampai karena tempat wisata dibuka malah muncul klaster baru,” kata Ida. 

Dibukanya kembali tempat wisata memang berpotensi terjadinya penularan Covid-19. Pasalnya, akan banyak orang yang datang dari berbagai daerah. Tanpa tahu di tubuh pengunjung ada virus tersebut. “Ini yang kami takutkan, ketika dibuka tempat wisata, malah daerah tersebut terjadi lonjakan kasus. Pada akhirnya malah membebani pemerintah lagi untuk menanggulangi Covid-19,” ujarnya.

Untuk diketahui, tak semua destinasi wisata di daerah ini dikelola oleh Pemprov Kalsel. Banyak yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten dan kota setempat. Ida tak menampik adanya tempat wisata pantai yang sudah dibuka oleh salah satu kabupaten di Kalsel. Menurutnya, hal ini sepenuhnya kewenangan dari kepala daearahnya. “Kalau mereka berani bertanggung jawab dengan menyiapkan peralatan protokol kesehatan dan ada izin dari bupatinya, ngak masalah. Tapi jangan sampai saling menyalahkan ketika muncul klaster baru,” ucapnya.

Sementara, pihaknya menegaskan Tahura Sultan Adam yang dikelola oleh Pemprov Kalsel tak dibuka sampai pandemi Covid-19 tertangani. “Kita tunggu sampai kasus melandai dan ada masukan dari gugus tugas,” tandasnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan, pihaknya tak akan membuka Tahura Sultan Adam sebelum pandemi ini tertangani dengan baik. "Saya tak ingin mengambil resiko,” ujarnya. (mof/ran/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X