BANJARBARU - Mulai tanggal 1 Agustus 2020 nanti, pemohon perpanjangan maupun pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) baru, wajib melakukan tes psikologis. Ini merupakan tahapan baru untuk bisa mendapatkan SIM.
Kebijakan ini sendiri sudah berlaku di beberapa daerah. Untuk di Banua, Polda Kalsel memutuskan akan dimulai awal bulan Agustus. Termasuk di wilayah Kota Banjarbaru akan diterapkan hal serupa.
Kasat Lantas Polres Banjarbaru, AKP Apriyansa Sinatra melalui Baur SIM, Aiptu I Putu Sudhiwirawan mengatakan jika kebijakan ini sesuai arahan Polda Kalsel dan diaplikasikan di level polres setempat.
Menurutnya, tes psikologis ini lebih kepada untuk mengetahui soal kondisi psikologis pemohon. Sebab dalam berlalu lintas tak bisa lepas dari kondisi emosi pengendara ketika menyikapi kondisi di jalan.
"Dibanding tahapan sebelumnya, kali ini berbeda karena ada tes psikologis. Nantinya, pemohon diberikan soal-soal oleh psikolog tentang bagaimana menghadapi situasi jalan. Misalnya jalan macet,” katanya memberi contoh.
Karena melibatkan psikologis dalam tahapan pembuatan, maka penguji juga akan langsung diakomodir oleh profesional. Dalam hal ini psikolog yang lansung ditunjuk oleh Polda Kalsel. "Bukan dari personel satlantas, tapi memang dari ahlinya langsung. Nanti psikolog yang akan menentukan lulus atau tidak. Kalau lulus, baru masuk ke tahapan pada umumnya lagi," jelasnya.
Dari analisa kepolisian, memang salah satu faktor penyebab utama kecelakaan bisa terjadi karena human error. Yang kerap terjadi adalah pengendara sering merasa ingin menang sendiri dan merasa paling benar di jalan. Hal inilah yang rawan memicu terjadilah terjadinya kecelakaan.
"Nah, tes psikologi ini bertujuan untuk mengantisipasi pengendara yang seperti itu. Karena tujuan utamanya kan untuk keamanan dan kenyamana dalam berlalu lintas," tambahnya. (rvn/ema)
