Napas Terakhir di Pundak Suami

- Kamis, 30 Juli 2020 | 12:13 WIB
DUKA DALAM: Sekda Banjar Hilman di depan jenazah istrinya di rumah duka, Martapura.
DUKA DALAM: Sekda Banjar Hilman di depan jenazah istrinya di rumah duka, Martapura.

MARTAPURA – Kabupaten Banjar kembali berkabung. Nency Oktavia, istri Sekda Banjar HM Hilman menghembuskan nafas di usia 46 tahun. Ibu dari tiga anak tersebut meninggal dunia dalam perjalanan ke Banjarmasin dari Martapura, Rabu (29/7) dini hari, sekitar pukul 02.15 Wita.

Kabar duka langsung menyebar dari beberapa grup percakapan. Ketua DWP Banjar itu memang tidak pernah dikabarkan menderita sakit. Wanita yang lahir 28 Oktober 1974 selalu terlihat aktif pada banyak kegiatan, utamanya pembinaan kaum perempuan dan di bidang sosial. Dia juga rutin berolahraga naik sepeda.

Otomatis, hampir semua agenda terjadwal di Kabupaten Banjar dihentikan ketika kabar duka tersebut tersiar. Ratusan warga, tetangga, dan rekan almarhumah melayat ke rumah duka Jalan SMA 2 Indrasari, Kecamatan Martapura. Bupati Banjar H Khalilurrahman datang dan memimpin salat fardu kifayah di rumah duka.

Setelah berkali-kali digelar fardu kifayah di rumah duka, jenazah Nency Oktavia dibawa ke Masjid Al Karomah Martapura, tepat setelah azan Zuhur. Kemudian disalatkan lagi di masjid kebanggaan orang Martapura tersebut. Jasadnya kemudian dimakamkan ke Alkah Muhabbah, Jalan Sekumpul Raya Kelurahan Sekumpul, Martapura diiringi ratusan pelayat.

Dari keterangan yang berhasil dihimpun, bunda dari Ahmad Rafif, Dwi Rafifah Humaira, dan Aisha Rafifa Farhana tersebut mengalami sakit bagian perut. Dua hari sebelum menghembuskan nafas terakhir, Nency sempat mengalami musibah kecil di rumah. Dia terpeleset dari kursi jongkok mini dan terpelanting, jatuh terduduk.

Bagian belakang tubuhnya menghantam lantai mengakibatkan kontraksi di bagian perut. Rasa sakit itu imbas dari bekas operasi melahirkan beberapa tahun lalu.

Nency sempat diobati dan dipijit, namun karena tak reda akhirnya dia dibawa ke rumah sakit. Awalnya, Nency akan dibawa ke Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura, belakangan diputuskan dibawa lari ke Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin.

Saat di perjalanan, Nency yang duduk di jok baris kedua mobil limbung dan kehilangan kesadaran. Dia akhirnya mengembuskan napas terakhir bersandar di bahu kiri suaminya.

Mobil sendiri dipacu sampai rumah sakit. Namun, tiba di rumah sakit almarhumah sudah dinyatakan meninggal dunia. Jenazah malam itu juga dibawa pulang ke rumah duka.

”Mohon doa dan dimaafkan atas salah serta khilaf ibu, minta rela dan ikhlas,” kata Hilman di depan rumah duka sebelum bertolak ke Al Karomah dan pengebumian ke Alkah Muhibbin. (mam/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X