Limbah Corona Meningkat Tajam

- Kamis, 30 Juli 2020 | 12:42 WIB
BUANG LIMBAH: Petugas Dinas Lingkungan Hidup Banjarbaru mengangkut limbah infeksius beberapa waktu lalu. Selama pandemi Covid-19, limbah buangan rumah sakit di Kalsel meningkat signifikan. | FOTO: DINAS LH BANJARBARU FOR RADAR BANJARMASIN
BUANG LIMBAH: Petugas Dinas Lingkungan Hidup Banjarbaru mengangkut limbah infeksius beberapa waktu lalu. Selama pandemi Covid-19, limbah buangan rumah sakit di Kalsel meningkat signifikan. | FOTO: DINAS LH BANJARBARU FOR RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Selama virus corona mewabah, jumlah limbah infeksius di Kalsel meningkat signifikan. Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kalsel mencatat, hingga bulan ini sudah ada sekitar 83 ribu kilogram limbah yang ditangani seluruh kabupaten/kota.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, puluhan ribu kilogram limbah Infeksius tersebut dikumpulkan dari berbagai tempat fasilitas kesehatan dan lokasi karantina di Kalsel.

"Setiap dua pekan sekali kami minta kepada Dinas LH kabupaten/kota untuk melaporkan timbunan limbah infeksius di daerahnya masing-masing," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Dia mengungkapkan, limbah infeksius sendiri terdiri dari beberapa jenis. Salah satunya ialah limbah medis dari rumah sakit, puskesmas hingga laboratorium Covid-19. Seperti, bekas infus, Alat Pelindung Diri (APD), bekas rapid test dan sisa sampel swab.

"Limbah infeksius juga ada dari sampah rumah tangga yang terinfeksi. Biasanya dihasilkan oleh para pasien terkonfirmasi positif yang melakukan karantina mandiri di rumah. Misal tisu, masker atau gelas bekas digunakan pasien," ungkapnya.

Karena berbahaya dan beracun, Hanifah menyampaikan, limbah infeksius harus kelola dengan baik. Untuk itu, dia berharap supaya pemerintah kabupaten/kota melakukan pengawasan secara ketat. "Selama ini limbah ada yang dimusnahkan lewat insinerator di rumah sakit. Kalau tidak ada insinerator bisa dikirim ke pengolahan di Balikpapan atau Surabaya," ucapnya.

Sementara itu, di Banjarbaru Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru mencatat hingga kini mereka sudah menangani 984,45 kilogram limbah infeksius selama pandemi Covid-19.

Kepala Dinas LH Banjarbaru Sirajoni menyampaikan, selama pandemi ini, pihaknya memiliki dua petugas khusus untuk mengangkut limbah infeksius dari beberapa tempat yang menangani Covid-19. "Selanjutnya, limbah dimusnahkan melalui insinerator milik RSD Idaman," ungkapnya.

Disebutkannya, pengambilan limbah ke sejumlah fasilitas kesehatan dan tempat penanganan Covid-19 dilakukan dua kali setiap pekan. "Untuk menghindari terpapar virus dari limbah, petugas yang melakukan pengambilan diwajibkan mengenakan APD dan melakukan penyemprotan disinfektan," sebutnya.

Selain itu, Sirajoni menuturkan, petugas juga rutin diberi asupan vitamin untuk menjaga imunitas. "Kami juga memantau kondisi kesehatan mereka. Serta, selalu kami ingatkan untuk berhati-hati dan menjaga kesehatan selama betugas," pesannya.

Untuk memudahkan petugas, dia menuturkan, lokasi pelayanan kesehatan dan karantina juga disiapkan tempat khusus guna menampung limbah infeksius. "Dengan begitu, para petugas cukup mengambil limbah dari fasilitas yang telah disiapkan itu," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X