Pejabat Pemko pun Tertular, Mestinya Berani Buka Data

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 11:28 WIB
STERILKAN: Penyemprotan disinfektan di lingkungan perkantoran di Balai Kota Banjarmasin, Jalan RE Martadinata. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
STERILKAN: Penyemprotan disinfektan di lingkungan perkantoran di Balai Kota Banjarmasin, Jalan RE Martadinata. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Jauh sebelum Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani terkonfirmasi positif COVID-19, rupanya kasus-kasus serupa juga bermunculan di Pemko Banjarmasin.

Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi membeberkan, ada beberapa ASN yang terpapar. Diketahui setelah menjalani tes usap. "Kurang dari sepuluh orang," sebutnya, kemarin (8/3).

Juru bicara Gugus Tugas P2 COVID-19 Banjarmasin itu juga menambahkan, bahwa yang terkonfirmasi positif pun beragam. Dari level staf sampai pejabat SKPD.

Kendati demikian, sebagian ASN yang positif COVID-19 itu sekarang sudah sembuh dan kembali bekerja. Sebagian lagi masih menjalani isolasi mandiri.

"Dahulu ketika rapid test, ada sekitar 200 yang reaktif. Seperempatnya terkonfirmasi positif. Sebagian sudah selesai masa karantina," jelasnya.

Mirisnya, kabar itu seolah ditutup-tutupi oleh pejabat berwenang. Maka wajar jika menimbulkan tanda tanya. Khawatirnya mengurangi tingkat kewaspadaan sesama ASN.

Apalagi di tengah peringatan pemerintah pusat. Bahwa lingkungan perkantoran telah menjadi sarana baru untuk penularan virus corona.

Sementara itu, salah satu ASN pemko yang enggan namanya dikorankan meminta pemko semestinya blak-blakan. Berani membuka data. Menyangkut ASN pemko yang terkonfirmasi positif. Terlebih bila menyangkut pejabat teras.

"Membuka kan bukan berarti menghinakan diri. Atau mencaci mereka yang terpapar. Tapi memberikan dukungan. Kalau datanya ditutup-tutupi, justru malah menimbulkan ketakutan," bebernya.

Dia menilai, tak ada alasan untuk menjauhi penyintas. Dengan terbukanya data dan informasi, otomotis juga memudahkan mencari solusi.

"Selain itu, kalau tidak dibuka, kasihan yang tidak terpapar. Jadi waswas kalau ingin berurusan. Khawatirnya, malah menjadi beban kemudian jadi bahan pikiran. Bukan kah meningkatkan imun itu dengan tidak terlalu banyak berpikiran negatif," lanjutnya.

Maka ia berharap pemko mau meniru tetangga. "Saya mengapresiasi tindakan Pemko Banjarbaru. Mereka berani membuka data," tuntasnya.

Hal senada juga diungkapkan salah seorang wartawan yang ngepos di Balai Kota, Bahaudin Qusairi. Dia menyayangkan sikap tertutup pemko. Yang justru tak menjadi teladan bagi masyarakat Banjarmasin.

"Di saat sudah banyak daerah mau membuka data terkait pejabat atau pegawai yang positif, di sini malah terkesan ditutup-tutupi. Padahal dengan membuka diri bisa dijadikan contoh positif," keluhnya. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X