2000 Tempat Tidur Disiapkan Untuk Pasien Positif Swab Massal

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 12:13 WIB

BANJARBARU - Tes swab massal dengan target 10 ribu spesimen akan digelar beberapa pekan lagi. Sejumlah persiapan pun tengah dilakukan Pemprov Kalsel, salah satunya adalah menjaga membeludaknya pasien yang ditemukan terpapar Covid-19.

"Upaya swab masif untuk menemukan kontak erat, sehingga kemungkinan besar yang ditemukan adalah orang terkonfirmasi dengan tanpa gejala. Jadi perawatannya banyak dilakukan di tempat karantina," ucap Juru Bicara Gugus Tugas P2 Covid-19 Kalsel, M Muslim.

Maka dari itu,dia mengungkapkan, persiapan lebih difokuskan ke tempat karantina, ketimbang menambah SDM maupun fasilitas di rumah sakit. "Untuk di RS hanya pasien yang bergejala sedang sampai dengan berat. Jadi yang dirawat sesuai dengan kemampuan RS. Baik di RS rujukan maupun jejaring lainnya," ungkapnya.

Lalu bagaimana dengan persiapan tempat karantina? Koordinator Karantina Khusus Gugus Tugas Covid-19 Kalsel, Sukamto menyampaikan mengantisipasi banyaknya terkonfirmasi positif yang ditemukan, semua kemampuan dan kapasitas di fasilitas kesehatan akan dioptimalkan.

Dia menuturkan, Pemprov Kalsel telah menyediakan empat tempat karantina khusus dengan kapasitas 949 tempat tidur. Yakni, Gedung Diklat Ambulung, Bapelkes Banjarbaru, BPSDM di Panglima Batur, dan Asrama Haji. "Selain itu ada juga karantina khusus di kabupaten/kota, kalau dijumlahkan dengan karantina provinsi maka hampir 2 ribu tempat tidur," tuturnya.

Kapasitas tempat karantina menurutnya juga masih akan bertambah, dengan dibukanya lokasi isolasi mandiri yang dikelola oleh para Kampung Tangguh Banua di beberapa kabupaten. "Karantina di kampung nanti diawasi RT, RW dan petugas kesehatan," ujarnya.

Dengan banyaknya tempat karantina, dia optimis Kalsel bisa menangani semua pasien terkonfirmasi positif hasil dari swab massal. "Apalagi aturan sekarang, orang tanpa gejala cuma diamati 10 hari. Kalau selama itu tetap tidak ada gejala, maka karantina sudah selesai," katanya.

Berbeda dengan aturan sebelumnya, pasien tanpa gejala harus dikarantina hingga satu bulan lebih untuk memastikan sudah sembuh dari Covid-19. "Dulu juga harus dua kali negatif tes swab, baru boleh pulang. Sekarang cuma satu kali negatif sudah dianggap sembuh," ungkap Sukamto.

Sementara itu, untuk ikut terlibat dalam kegiatan swab massal Pemkab Banjar masih menunggu teknis pelaksanaannya dari Pemprov Kalsel. "Teknis bagaimana masih kami tunggu dari provinsi, besok (hari ini) baru akan dirapatkan," beber Kepala Dinas Kesehatan Banjar, dr Diauddin.

Meski begitu, dia menyampaikan bahwa Pemkab Banjar sudah siap untuk ikut melaksanakan swab massal. "Karena SDM kita sudah cukup. Ada dari Labkesda, dibantu relawan dari Poltekes dan Analis Puskesmas," ucapnya.

Sebelumnya, berdasarkan hasil rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel di aula BPBD Provinsi Kalsel, baru-baru tadi tes swab masif secara serentak dimulai 14 Agustus mendatang, dengan menargetkan 50 persennya berhasil menemukan terkonfirmasi positif Covid 19.

“Saat ini masih menyiapkan keperluan logistik dan sumber daya, kalau sudah siap maka tes swab akan dilaksanakan mulai 14 Agustus 2020,” kata Roy Rizali Anwar selaku Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel.

Adapun sasaran pada pelaksanaan tes swab massal, ujar Roy adalah para kontak erat dengan yang teridentifikasi positif. “Diharapkan dengan tes swab masif ini dapat ditemukan semua terpapar Covid yang masih belum ditangani, sehingga memutus mata rantai penularan,” ujarnya.

______

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X