Satgas Ketahanan Pangan Sasar Pergudangan

- Rabu, 5 Agustus 2020 | 08:49 WIB
MONITORING: Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanah Bumbu melakukan monitoring ke gudang pusat distribusi yang berada di kawasan Desa Kersik Putih Kecamatan Batulicin, Selasa (28/7).
MONITORING: Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanah Bumbu melakukan monitoring ke gudang pusat distribusi yang berada di kawasan Desa Kersik Putih Kecamatan Batulicin, Selasa (28/7).

BATULICIN - Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanah Bumbu sebelumnya melakukan monitoring ke sejumlah toko penjualan sembako. Kali ini Satgas yang tergabung dari berbagai SKPD kembali menyasar ke beberapa gudang pusat distribusi yang berada di kawasan Desa Kersik Putih Kecamatan Batulicin, Selasa (28/7).

Ditempat itu beberapa tim mengecek harga dan mempertanyakan ketersediaan berbagai item sembako dalam gudang tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanah Bumbu H Rahmad melalui Kasi ketersediaan dan kerawanan pangan Jamaluddin mengatakan tujuan kegiatan ini dalam rangka melakukan Pengawasan  Ketersediaan dan Stabilitas Harga Pangan Pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha 1441 Hijriah.

“Adapun hasil monitoring harga pangan pokok di tingkat distributor harga masih dianggap stabil,” jelasnya.

Dengan rincian harga gula Rp11.600  per kilogram, minyak goreng kemasan Rp11.083 per liter, tepung terigu merk lencana merah Rp5.920 per kilogram, beras kemasan Rp12.400-Rp12.800 per kilogram, beras medium lokal Rp10.000 per kilogram.

Dalam monitoring itu pihaknya juga mencatat stok yang keluar selama barang tersimpan dalam gudang yang jadi sasaran pemeriksaan tersebut. “Kami mencatat, stok gula di CV Surya Kencana dalam seminggunya mengeluarkan barang sejumlah 20 ton. Untuk stok minyak goreng dari PT Anugerah Karya Sejahtera 32 ton dalam perbulannya dan stok beras di UD Sehati 10 ton dalam perharinya,” paparnya.

Dalam temuannya lagi, ketersediaan pangan cukup tersedia dan stabilitas harga saat ini cukup stabil.  Namun lanjutnya, komoditas yang mengalami penurunan permintaan  berada pada minyak goreng, sehingga beberapa distributor melakukan promo dalam rangka menarik daya beli masyarakat. “Menurunnya permintaan dan daya beli masyarakat dikarenakan mobilisasi, distribusi masih belum lancar, beberapa desa masih menerapkan lockdown dan disebabkan oleh beberapa perusahaan yang merumahkan karyawannya,” jelasnya. 

Dia menambahkan, hasil monitoring di minimarket, ditemukan beberapa bahan makanan yang kemasannya rusak namun masih dijual, sedangkan barang kadaluarsa tidak ditemukan.  

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berbelanja sesuai kebutuhan, tetap pada prinsip teliti sebelum membeli agar terhindar dari barang yang sudah tidak layak jual,” pesannya. (kry/ij/ram)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X