Pilkada Banjarbaru: Hanya Tinggal PKB yang Tanpa Keputusan

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 10:59 WIB
BELUM MENENTUKAN: Pasangan Nadjmi - Jaya saat mendaftar ke PKB. Sampai saat ini hanya PKB yang belum menentukan arah dukungan di Pilkada Banjarbaru. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
BELUM MENENTUKAN: Pasangan Nadjmi - Jaya saat mendaftar ke PKB. Sampai saat ini hanya PKB yang belum menentukan arah dukungan di Pilkada Banjarbaru. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Waktu pendaftaran bapaslon jalur perseorangan untuk Pilwali Kota Banjarbaru menyisakan waktu satu bulan. Tahapan ini bakal digelar selama tiga hari, dari tanggal 4 hingga 6 September 2020.

Meski sudah terbilang mepet, namun beberapa partai politik yang punya kans untuk mengusung masih belum menyatakan sikap terang-terangan. Bahkan parpol seperti Gerindra yang punya suara terbanyak dan mampu mengusung calon sendiri juga masih belum memutuskan sikapnya.

Memang sejauh ini, hampir semua parpol sudah menunjukkan arah dukungannya. Hanya tersisa Gerindra (6 kursi), PKB (3 kursi) dan PAN (2 kursi) yang belum. Namun PAN dapat dipastikan kuat merapat ke Petahana; Nadjmi-Jaya mengikuti koalisi Pilgub; Golkar-PAN. Sementara PPP sebelumnya memutuskan Abstain usai Aditya Mufti Arifin memilih mundur dari tahapan kontestasi.

Melihat hitung-hitungan suara parpol non koalisi, sebetulnya peluang untuk mengusung poros baru masih terbuka. Terlebih saat ini, petahana belum ada lawan usai pasangan perseorangan Edy-Astina gagal lolos verifikasi faktual.

Gerindra sendiri memang beberapa kali menyatakan condong ke Petahana. Bapaslon Petahana juga berkeyakinan suara Gerindra akan datang kepadanya.

Terbaru ketika dikonfirmasi soal sikap parpolnya. Ketua DPC Partai Gerindra Banjarbaru, Syahriani Syahran mengklaim bahwa parpolnya sebetulnya sudah punya sikap."Sampai hari ini tidak berubah (mengarah ke petahana)," respons Syahriani."Insya Allah dalam waktu dekat (SK bakal turun)," singkatnya menjawab.

Jika skema Gerindra ke petahana sudah final, praktis tinggal PKB yang tertinggal. Namun partai ini tidak bisa mengusung sendiri karena hanya punya tiga kursi.

Skenario lain yang sempat dirumorkan muncul adalah potensi berubahnya sikap PPP yang punya 4 kursi untuk tidak abstain. Bisa saja PKB dan PPP mengusung poros baru.

Plt Ketua DPC PPP Banjarbaru, M Subakhi ketika ditanya soal status abstain PPP menjawab jika hal ini sementara masih berlaku. Meskipun secara tersirat ia juga mengungkapkan bisa saja keputusan itu berubah lantaran politik bersifat dinamis. "Saat ini Abstain. Belum ada rencana untuk berubah (status)," ucapnya.

Tetapi ketika disinggung ihwal apabila ada tawaran poros baru untuk meminang PPP di Pilwali Banjarbaru sebagai perahu politik, Subakhi menjawab diplomatis. "Lihat saja nanti," responsnya tuntas.

Teruntuk PKB sendiri, Ketua DPC PKB Banjarbaru, Ririek Sumari hanya meminta awak media untuk bersabar. Lantaran menurutnya saat ini belum ada arahan resmi dari DPW Provinsi maupun DPP pusat."Sabar. Nanti akan kita informasikan. Rencananya pertengahan bulan ini saya akan ke DPP, jadi semoga di akhir bulan sudah ada keputusan," katanya.

Melihat konstelasi politik sekarang, pasangan petahana Nadjmi Adhani-Darmawan Jaya dapat dikatakan di atas angin. Sebab lebih dari separo parpol peserta Pilkada sudah berkoalisi mendukung mereka. Yakni Golkar (5 kursi), NasDem (4 kursi), PDIP (3 kursi), PKS (2 kursi) dan Demokrat (1 kursi). Bahkan PAN (2 kursi) dikatakan juga bakal merapat.

Apabila tidak ada poros penantang. Maka Pilwali Banjarbaru 2020 ini akan menampilkan pemilihan bapaslon petahana melawan kotak kosong. (rvn/bin/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Diduga Hendak Tawuran, 18 Remaja Diamankan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:55 WIB

DPRD Kota Banjarmasin Usulkan 732 Pokir

Jumat, 15 Maret 2024 | 14:35 WIB

Sudah Diimbau, Remaja di Tapin Tetap Balapan Liar

Kamis, 14 Maret 2024 | 14:35 WIB
X