Capai 61,9 Persen, Kurva Kesembuhan di Banjarbaru Meningkat Pesat

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 10:05 WIB
UPAYA ANTISIPASI: Salah seorang petugas dari BPBD Banjarbaru melakukan disinfeksi di salah satu ruangab kantor Dispersip Kota Banjarbaru pada giat sterlisisasi besar-besaran Pemko Banjarbaru pada tanggal 4 dan 5 Agustus lalu. Angka kesembuhan pasien tertular Covid-19 di Kota Banjarbaru menunjukkan persentase yang cukup tinggi | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
UPAYA ANTISIPASI: Salah seorang petugas dari BPBD Banjarbaru melakukan disinfeksi di salah satu ruangab kantor Dispersip Kota Banjarbaru pada giat sterlisisasi besar-besaran Pemko Banjarbaru pada tanggal 4 dan 5 Agustus lalu. Angka kesembuhan pasien tertular Covid-19 di Kota Banjarbaru menunjukkan persentase yang cukup tinggi | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Barangkali ini adalah kabar positif. Pasalnya, di tengah melonjaknya angka kasus positif Covid-19 di Banjarbaru hingga tembus angka 603 kasus. Angka kesembuhan dari pasien terkonfirmasi juga melonjak pesat.

Hingga pembaharuan pada Rabu (5/8) petang. Jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh berjumlah 369 orang. Nominal ini membuat persentase kesembuhan Kota Banjarbaru di atas 50 persen.

"Untuk persentase angka kesembuhan kita hingga tanggal 5 Agustus 2020 berada di angka hampir 62 persen, atau tepatnya 61,9 persen," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarbaru, Rizana Mirza.

Jika dikomparasikan dengan beberapa waktu ke belakang. Kurva kesembuhan ini menunjukkan progres yang baik. Sebab, di beberapa hari terakhir, rata-rata angka kesembuhan terus bertambah, bahkan dalam sehari ada yang mencapai belasan hingga puluhan.

Misalnya mengacu dari data sebaran kasus yang dirilis tim gugus tugas. Dari kisaran tanggal 24 Juli lalu, angka sembuh meningkat pesat. Yang mana saat itu angka kesembuhan berada di bawah 200 orang dengan persentase kisaran 40 persen. Namun beberapa hari setelahnya angka kesembuhan meningkat menjadi mencapai 300 dan sekarang mendekati 400 orang.

Menurut gugus tugas, peningkatan ini ada beberapa faktor. Dari aspek perawatan atau pemulihan, memang katamya pemerintah berusaha untuk memulihkan pasien secara cepat. Tidak hanya dari unsur medis namun juga membangun semangat dan psikologis yang positif untuk pasien.

Faktor lain, sekarang perubahan indikator dalam menentukan kesembuhan. Yang mana hal ini disebutkan dalam Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi 5 yang diterbitkan Kemenkes RI sehingga jadi salah satu poin di dalamnya jadi acuan bagi petugas untuk menyatakan sembuh tidaknya seorang pasien.

"Karena pedoman kita adalah Revisi 5, jadi memang ada perubahan. Misalnya, jika seseorang yang terkonfirmasi positif lewat swab dan setelah itu tidak ada gejala selama 10 hari plus 4 hari maka bisa dikategorikan sembuh, ini yang juga memicu angka kesembuhan tinggi," jelas Rizana.

Untuk hal itulah, persentase kesembuhan ini kata Mirza dapat dikatakan baik. Namun ia menegaskan bahwa hal ini tidak bisa dijadikan sebagai euforia dalam penanganan Covid-19.

"Tentu kita bisa lebih banyak berharap yang sembuh bahkan tidak ada kasus lagi. Karena memutus mata rantai penularan adalah yang sangat penting, makanya penting sekali menerapkan protokol kesehatan," pesannya. (rvn/ema)

-

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X