Tak Ada Lagi Antrean Swab di BBTKLPP Banjarbaru

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 12:36 WIB
PERIKSA SAMPEL: Para petugas saat memeriksa sampel di laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru, baru-baru tadi. | FOTO: BBTKLP BANJARBARU FOR RADAR BANJARMASIN
PERIKSA SAMPEL: Para petugas saat memeriksa sampel di laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru, baru-baru tadi. | FOTO: BBTKLP BANJARBARU FOR RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Terus bertambahnya kapasitas alat PCR (polymerase chain reaction) di Kalsel, membuat pemeriksaan sampel swab kini berjalan lebih cepat. Bahkan, di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru sudah tidak ada antrean spesimen.

"Sudah sekitar dua pekan yang lalu antrean sampel di laboratorium kami sudah habis," kata Kepala BBTKLPP Banjarbaru Slamet Mulsiswanto, kemarin.

Dia mengungkapkan, antrean sampel yang sebelumnya sempat mencapai 4 ribu lebih dapat dikejar karena beberapa pekan terakhir spesimen yang diterima lebih sedikit dibanding kapasitas alat PCR di BBTKLPP Banjarbaru.

"Kami sekarang rata-rata cuma menerima 300 spesimen per hari, sementara kapasitas alat di sini bisa sampai 500 per hari. Kalau dulu spesimen yang kami terima bisa sampai 900 per hari," ungkapnya.

Menurutnya, sampel swab yang mereka terima lebih sedikit dari sebelumnya lantaran saat ini di Kalsel sudah ada banyak tempat yang memiliki alat pemeriksaan. "Sehingga sampel bisa dibagi-bagi," ujarnya.

Dengan banyaknya dukungan alat dari tempat lain, Slamet menyatakan BBTKLPP Banjarbaru siap ikut menyukseskan swab masif yang akan digelar Pemprov Kalsel. "Berapa pun sampel swab yang dikirim bakal kami terima," paparnya.

Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Roy Rizali Anwar menyampaikan, kapasitas PCR di Banua saat ini memang sudah semakin baik. Sehingga, mampu memeriksa banyak spesimen.

"Fasilitas pengujian swab sekarang sudah tersebar di beberapa tempat. Sehingga, sudah mampu mengejar antrean sampel," ujarnya.

Roy menyampaikan, alat PCR yang beroperasi sekarang masing-masing berada di Laboratorium BBTKLPP Banjarbaru dengan kapasitas 500 sampel per hari. Kemudian, di RSUD Anshari Saleh berkapasitas 186 sampel per hari, RSUD Ulin (728 per hari), Litbangkes (48 per hari), RSUD Boejasin Pelaihari (188 per hari) dan RS Bhayangkara (188 per hari).

"Dengan alat PCR yang ada ini, pemeriksaan sampel pasien konfirmasi positif atau negatif Covid-19 bisa semakin cepat," ucapnya.

Jika sebelumnya kapasitas pengujian sampel swab melalui metode PCR di Kalsel hanya 400 per hari. Dia menyebut, saat ini jumlahnya meningkat jauh menjadi 1.218 per hari. "Bahkan, ditarget dalam waktu dekat akan meningkat menjadi 1.838 per hari," bebernya.

Pelaksanaan tes swab secara masif sendiri terus dimantapkan. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel pun mulai menghitung kuota spesimen untuk masing-masing kabupaten/kota.

Berdasarkan data yang diterima Radar Banjarmasin, dalam perhitungan sementara Kota Banjarmasin mendapatkan jatah paling banyak dengan 1.381 spesimen. Itu dikarenakan Kota Seribu Sungai ini menjadi daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Kalsel.

Kemudian terbanyak kedua yakni Tanah Bumbu, dengan rencana 1.018 spesimen. Kemudian, Balangan, 925 spesimen; Banjarbaru, 834 spesimen; Tanah Laut, 786 spesimen dan Batola 637 spesimen.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X