Banjarmasin Dapat Jatah 1.381 Tes Swab, Ibnu Sina: Kemungkinan Besar Digunakan Untuk 443 Warga Prioritas Saja

- Sabtu, 8 Agustus 2020 | 09:25 WIB
TES MASIF: Pengambilan sampel swab di Banjarmasin beberapa waktu lalu. Pemprov Kalsel memberikan kuota spesimen swab terbanyak untuk Banjarmasin. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin
TES MASIF: Pengambilan sampel swab di Banjarmasin beberapa waktu lalu. Pemprov Kalsel memberikan kuota spesimen swab terbanyak untuk Banjarmasin. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin

BANJARMASIN - Pemprov Kalsel merencanakan tes swab massal. Gugus Tugas COVID-19 provinsi pun menghitung kuota untuk masing-masing kabupaten atau kota dari total 10 ribu spesimen.

Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Kalsel, Roy Rizali Anwar menjelaskan, data itu merupakan target hitungan sementara per akhir Juli. Untuk pembagian kuota swab masing-masing daerah.

Dari jumlah kuota itu. Banjarmasin digadang-gadang mendapatkan jatah kuota sebanyak 1.381. Mengingat kawasan yang berjuluk Kota Seribu Sungai ini menjadi daerah dengan kasus COVID-19 tertinggi di Kalsel.

Lantas, kapan swab massal diagendakan? Rencananya 14 Agustus mendatang. Serentak di seluruh kabupaten dan kota. Sasarannya adalah kontak erat dan yang teridentifikasi positif.

"Dengan tes swab secara masif ini, diharapkan dapat ditemukan semua yang terpapar COVID-19 yang masih belum ditangani. Sehingga bisa memutus mata rantai penularan," harapnya.

Menanggapi itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina membeberkan bahwa kemungkinan besar pihaknya hanya me-swab 443 orang saja. Mengacu data warga yang menyandang statusnya suspek dan probable.

Karena Ibnu menilai, swab tidak bisa sembarangan. Mengingat soal prosedur swab sudah diatur dalam buku pedoman kelima Kementerian Kesehatan. Poin ini sudah ditekankan kepada Dinas Kesehatan Banjarmasin.

"Pelaksanaannya harus tepat sasaran dan transparan. Tidak boleh tiba-tiba orang kemudian di-swab. Kecuali tenaga medis yang dianjurkan dan juga mereka yang bertugas di pelayanan publik," jelasnya.

Ibnu juga menilai, pihaknya mengaku perlu melihat perkembangan terlebih dahulu. Jadi, pihaknya masih menimbang-nimbang. Apakah ada kuota itu sebaiknya dihabiskan sekaligus atau dicicil.

"Yang diprioritaskan 443 orang yang suspek dan probable. Sisanya nanti bisa saja dialokasikan ke tenaga medis dan tenaga pelayanan publik," tuntasnya. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X