AMUNTAI - Diduga melakukan penipuan dalam jual kasus jual beli rumah, Budi (38), warga Desa Tigarun Rt 01, Kecamatan Amuntai Tengah, diamankan Unit Jatanras Satuan Reskrim Polres HSU, Senin (10/8) sekitar pukul 08.30 Wita.
Pria yang berprofesi sebagai pedagang ini ditangkap di sebuah rumah di Desa Harus Rt.03 Kecamatan Amuntai Tengah, tanpa perlawanan. Kepada aparat ia mengakui segala perbuatannya.
Kapolres HSU, AKBP Pipit Subiyanto SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Kamarudin membenarkan tersangka kasus penipuan telah diamankan guna proses hukum lebih lanjut.
Terungkapknya kasus penipuan ini berawal saat korban, Mariani (53), warga Jalan Negara Dipa No 11 Rt 10 Kelurahan Sungai Malang kedatangan Budi bersama saksi Usup (38) pada Rabu, 7 Juni 2017 sekira jam 14.00 Wita.
Saat itu, Budi mengutarakan keinginannya menjual rumah dengan harga Rp 300 juta kepada Mariani. Ia tertarik dengan tawaran itu.
"Tersangka menjelaskan bahwa sertifikat rumahnya telah dijadikan sebagai jaminan utang di BRI Cabang Amuntai, dengan sisa utang sekitar Rp150 juta," kata Kamarudin melalui sambungan WhatsApp, Selasa (11/8).
Korban bersedia untuk membeli, kemudian menyerahkan uang Rp150 juta kepada Budi sebagai tanda jadi dan untuk melunasi utangnya di BRI. Korban berjanji, sisa uang pembelian rumah sebesar Rp150 juta akan dibayar sekitar bulan September 2017. Atau, tepatnya setelah selesai melangsungkan pernikahan anaknya.
Sekitar bulan September 2017, korban mau menanyakan masalah sertifikat rumah apa sudah diambil dari bank. Ia juga mau menanyakan masalah penyelesaian dan pelunasan uang sisa pembelian rumah.
Namun, Budi yang ada di rumah tidak mau menemui, sehingga korban pun pulang. Akhirnya, pada tanggal 22 Juli 2020 sore, Mariani mendapat kabar Budi ternyata telah menjual rumah tersebut kepada orang lain. "Atas kejadian ini, korban merasa dirugikan dan lapor ke Polres HSU,” ucapnya. (mar/ema)
