Parpol Setia dengan Jaya, Aditya Mungkin Maju

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 06:58 WIB
DITINGGAL PASANGAN: Darmawan Jaya Setiawan (tengah) saat mengantar jenazah Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani di pemakaman Senin (10/8). | FOTO: MUHAMMAD RIFANI/RADAR BANJARMASIN
DITINGGAL PASANGAN: Darmawan Jaya Setiawan (tengah) saat mengantar jenazah Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani di pemakaman Senin (10/8). | FOTO: MUHAMMAD RIFANI/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Setelah Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani meninggal dunia, kini konstelasi politik di Banjarbaru penuh teka-teki. Sebab, belum ada satu pun pasangan yang resmi akan maju pada Pilwali Banjarbaru.

Darmawan Jaya Setiawan sendiri dipercaya akan tetap maju, meski tanpa Nadjmi. Sejumlah partai politik (parpol) yang sebelumnya mendukung pasangan Nadjmi-Jaya juga terang-terangan tetap setia dengan Wakil Wali Kota Banjarbaru ini.

Dari empat parpol yang sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Nadjmi-Jaya: Nasdem, PKS, Golkar dan Demokrat. Nasdem salah satu parpol yang menyatakan tetap mendukung Jaya.

Ketua DPW Nasdem Kalsel, H Mansyur menyatakan, Nasdem yang punya modal 4 kursi di DPRD Kota Banjarbaru tidak akan meninggalkan Jaya. Bahkan, dirinya mendukung penuh orang nomor dua di Banjarbaru tersebut melanjutkan konstelasi politik sebagai calon wali kota.

“Setelah Pak Nadjmi wafat, Nasdem tetap bersama Darmawan Jaya Setiawan. Siapa yang akan dipilih menjadi wakil, kami serahkan kepada beliau,” kata H Mansyur, melalui pesan singkatnya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Dia menambahkan, DPW Nasdem juga akan berkoordinasi dengan DPP tentang perubahan skema pencalonan, setelah Nadjmi meninggal dunia. "Semua diselesaikan dengan cara yang baik. Namun, intinya Nasdem tidak pernah meninggalkan Jaya kendati banyak pengamat yang memaparkan peta politik terbaru," tambahnya.

Dukungan untuk Jaya juga disampaikan Ketua DPC Demokrat Banjarbaru, Sumedi. "Insya Allah kami (Demokrat) masih mendukung. Dan sebaiknya Pak Jaya maju sebagai wali kota," ujarnya.

Menurutnya, Jaya merupakan salah satu putra terbaik di Banjarbaru. Serta, sudah memahami masyarakat Kota Banjarbaru setelah hampir satu periode mendampingi Nadjmi. "Beliau juga sudah tahu bagaimana alur pembangunan Kota Banjarbaru," bebernya.

Lalu siapa yang pantas menjadi pendamping Jaya? Sumedi juga menyerahkan sepenuhnya ke Jaya. Namun, menurutnya harus figur yang mengerti tentang Banjarbaru.

"Kami sendiri belum diajak berkomunikasi, baik secara pribadi maupun secara politik. Sementara peta politik di Banjarbaru berubah secara cepat dan dratis. Akan ada penantang-penantang baru yang siap maju," bebernya.

Namun menurutnya, saat ini suasana masih berkabung sehingga belum etis membicarakan masalah politik dengan Jaya. "Setelah suasana berkabung, maka kami siap lapor ke DPD sampai DPP. Tentunya setelah ada komunikasi dengan Pak Jaya," ujarnya.

Dalam koalisi parpol pendukung Nadjmi-Jaya sendiri ada beberapa nama yang mungkin bisa dipikirkan Jaya untuk menjadi wakilnya. Salah satunya, Ketua DPD Golkar Banjarbaru, Ar Iwansyah.

Sebab, semenjak pasangannya: Ketua DPW PPP Kalsel Aditya Mufti Ariffin memilih mundur dari konstelasi Pilkada Banjarbaru sebagai bakal calon wali kota, Iwansyah kini belum menyatakan akan maju dengan siapa.

Iwansyah sendiri merupakan politikus senior di Banjarbaru dan pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Banjarbaru. Sehingga, pantas apabila ditunjuk mendampingi Jaya di Pilwali Banjarbaru 2020.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X