BANJARMASIN - Pemilihan Wali Kota Banjarmasin masih menyimpan banyak kejutan. Mengingat partai-partai besar masih belum menentukan pilihan siapa yang akan diusung.
Sampai hari ini, baru Partai Demokrat dan PKB yang menyatakan mengusung calon petahana Ibnu Sina dan Ariffin Noor.
Sementara DPD Partai Golkar Kalsel sempat menawarkan Sekdaprov Kalsel, Haris Makkie ke pengurus pusat. Tapi sampai sekarang belum ada kepastian.
Bahkan, kabarnya dukungan partai berlambang pohon beringin telah dialihkan ke Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Ananda.
Sama halnya dengan PDI Perjuangan. Yang masih menunggu sinyal dari pusat.
Gerindra juga galau. Merasa tak memiliki jagoan untuk diadu pada Pilkada 9 Desember nanti. Tapi kabar teranyar, partai milik Prabowo Subianto itu disebut-sebut telah merancang strategi.
Apakah ini pertanda bakal ada poros baru di Pilwali Banjarmasin? "Iya lah," kata Ketua DPD Gerindra Kalsel H Abidin, kemarin (12/8).
"Sepulang dari Jakarta kemarin, saya sudah berkomunikasi dengan orang-orang yang dianggap bisa diunggulkan. Tapi masih kami saring," jelasnya.
Di parlemen kota, pada Pileg 2019 kemarin, Gerindra mendapat enam kursi. Artinya, kurang tiga kursi. Mau tak mau, Gerindra harus membangun koalisi.
Untuk Pilgub Kalsel, koalisi telah terbentuk. Apakah koalisi serupa juga bisa terwujud di Banjarmasin? Abidin menegaskan, peta politik di setiap daerah berbeda.
Pilgub tak sama dengan Pilwali. "Lain padang lain ilalang. Calon gubernur bisa sama, calon wali kota atau bupati belum tentu," tegasnya. (gmp/fud/ema)