BANJARMASIN - Rusida bahagia. Kini, warga Banua Anyar itu bisa kembali menziarahi makam Sultan Suriansyah di Kampung Kuin.
Jumat (14/8), tepat jam 9 pagi, makam di Jalan Kuin Utara itu kembali dibuka ole Pemko Banjarmasin. Setelah tiga bulan dirundung konflik.
Makam itu digembok dua kubu yang saling mengklaim hak mengelola makam. Sampai akhirnya pemko turun menengahi.
Rantai dan gembok di pagar makam dibuka secara simbolis oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banjarmasin, Doyo Pujadi dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin, Ikhsan Alhak.
Pembukaan makam disaksikan masyarakat dan perwakilan kedua kubu yang berseteru. Sebagai penengah, pemko telah membentuk tim khusus untuk mencari solusi dari masalah ini.
Mediasi telah digelar, tapi buntu. Sekarang pemko menunggu, pihak mana yang mampu membuktikan klaimnya secara meyakinkan.
Bagi Doyo, pembukaan makam ini merupakan bukti keseriusan pemko. Selain itu, agar pengunjung bisa kembali berziarah dengan nyaman.
Sebelum makam dibuka, digelar musyawarah. Hasilnya, makam akan dikelola secara bergantian oleh kedua kubu tersebut. Setidaknya sampai Selasa (18/8) depan.
Setelah itu, digelar evaluasi. "Bergantian sampai Selasa. Apabila lancar, maka dilanjutkan. Tapi kalau ada masalah, dirundingkan kembali. Mencari solusi lain lagi," kata Doyo.
Sementara itu, Disbudpar tak ingin turut campur terlalu jauh. Tapi Ikhsan menjamin, insentif pengurus makam tetap dicairkan.
"Rp1,6 juta per bulan. Termasuk insentif bulanan untuk penjaga malam dan petugas kebersihan. Tetap kami berikan," jaminnya.
Kembali pada Rusida, ia tampak khusyu dengan bacaannya. Beranjak dari tempat duduknya di depan makam, ia mengaku mengetahui perseteruan itu.
Dia berharap, konflik antar pengelola makam bisa segera tuntas. "Kasihan pengunjung yang ingin berziarah. Damai lebih baik," serunya. (war/fud/ema)