BANJARMASIN – Ajang Kejurnas Tandoku Virtual Shorinji Kempo Piala Menteri Kominfo 2020 jadi pelajaran berharga bagi para kenshi (atlet kempo) Kalsel. Dalam ajang kejurnas virtual 13-14 Agustus tersebut, para kenshi Kalsel masih belum mampu mempersembahkan prestasi buat Banua. Langkah mereka terhenti di babak penyisihan.
Sekretaris Umum Perkemi Kalsel, Syaharudin menilai para kenshi Kalsel masih harus banyak belajar. “Tandoku merupakan nomor pertandingan baru di cabang olahraga kempo. Kenshi Kalsel biasa tanding di nomor pertandingan Embu (seni) berpasangan maupun beregu, serta Randori (pertarungan). Untuk Tandoku, memang baru pertama kalinya kami ikuti di ajang Piala Menteri Kominfo 2020 ini,” ungkap Syaharudin.
Perkemi Kalsel menurunkan enam kenshi di ajang kejurnas virtual tersebut. Mereka adalah kenshi asal Kabupaten Tanah Laut M Hongki Adi Saputra dan Desy Jackal Kuswinarni yang tampil di nomor pertandingan Embu Solo Yudansha DAN I putra dan putri. Munawar Hafidzi (Banjarmasin) dan Thoyyibah yang main di Embu Solo Yudansha DAN III putra dan putri. Nor Azima (Kabupaten Tala) dan M Fitri (Banjarbaru) yang main di Embu Solo Kyukensi putri dan putra. “Mereka masih minim pengalaman tampil di nomor Tandoku. Jadi, wajar saja Kenshi Kalsel belum bisa bersaing di nomor pertandingan tersebut,” sebutnya.
Kegagalan ini tentunya jadi evaluasi bagi Perkemi Kalsel. “Fisik dan teknik harus diperbaiki lagi. Selain itu, saya rasa juga perlu kelak mendatangkan pelatih nasional yang khusus melatih Tandoku buat Kenshi Kalsel,” sebutnya.
Pembenahan juga bakal dilakukan dengan menjalankan program-program lainnya. “Semoga tahun depan Kalsel dapat bersaing dengan belajar dari kesalahan dan memperhalus lagi teknik yang akan dimainkan. Metode latihannya harus mulai saat ini dibentuk, dan Perkemi Kalsel rencana tahun ini akan menggelar Kejurprov Tandoku online,” tuntasnya.(oza/dye/ema)
