Kemarin (17/9) siang, empat tenaga kesehatan di Rumah Sakit Sultan Suriansyah berjuang. Membidani kelahiran bayi laki-laki dengan bobot 3,6 kilogram. Ketika lahir, bayi itu tidak menangis...
-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --
BAYI itu buah hati dari pasangan H Fatma dan Marniati. Terasa istimewa karena lahir bertepatan dengan perayaan kemerdekaan Indonesia ke-75.
Meski ditutupi masker, H Fatma tak bisa menyembunyikan raut bahagia di wajahnya. Sesekali, lelaki 55 tahun itu menyunggingkan senyum haru.
Ditemui Radar Banjarmasin, warga Kelurahan Mantuil itu menceritakan, anak keduanya ini kemungkinan bakal diberi nama sesuai pahlawan nasional.
"Masih dipikirkan yang cocok. Kalau bisa juga ditambahkan nama Agus. Karena lahirnya kan di bulan Agustus," ucapnya.
Seperti orang tua lainnya, harapan dan doa dihanturkan. Dia berharap, semangat juang para pahlawan bisa diwarisi putranya. "Dan menjadi anak yang saleh," harapnya.
Kisah lainnya, dimiliki tenaga medis yang membidani kelahiran bayi ini. Mereka adalah Rizki Aulia, Nani Sulistiawati, Miftahul Dwi Septiani dan Laila Nazmi Alwaqiah.
Dari penuturan Nani, sang ibu merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Mantuil. Tiba di rumah sakit di Jalan Rantauan Darat itu pada jam 10 siang dengan kondisi hampir melahirkan.
"Dari pengecekan, diketahui bahwa bayi berada dalam keadaan sungsang," tuturnya.
Bergerak cepat, persalinan harus melalui bedah sesar. Tapi ketika proses persalinan selesai, ternyata muncul soal lain. Sang bayi tidak langsung menangis.
Nani dan rekan-rekannya kembali berjibaku. Sampai kondisi bayi dinyatakan selamat dan ibunya dinyatakan membaik. "Alhamdulillah. Berjalan dengan lancar," tambah Nani.
Rekannya Aulia menambahkan, anak itu masih membutuhkan observasi. "Sekarang bayi berada di dalam inkubator. Alhamdulillah sehat," tuntasnya. (fud/ema)
