BANJARMASIN – Dancer andalan Kalsel tak mampu berbuat banyak di ajang Kejurnas Dance Sport Virtual 2020 yang digelar Senin (17/8) tadi. Para dancer Kalsel tersisih di babak awal. Gelar juara banyak diborong para dancer asal Pulau Jawa yang memang sudah sering jadi langganan juara ajang nasional.
Ketua Umum IODI Kalsel, Muslih menjelaskan pihaknya bisa memaklumi hal itu. “Wajar saja, karena para dancer asal DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali memiliki jam terbang tinggi. Pengalaman mereka merajai event kejurnas sudah tak terhitung. Termasuk di ajang kejurnas virtual yang memang baru pertama kali dilaksanakan ini,” ungkap Muslih, Selasa (18/8).
IODI Kalsel menampilkan sedikitnya 20 dancer yang dimainkan di berbagai kategori. Penampilan mereka disorot secara real time melalui koneksi internet dari Aula Akademi Maritim Nusantara (Amnus) Banjarmasin di Jalan Kuripan, Banjarmasin. “Ada kemungkinan anak-anak merasa sedikit canggung dan belum terbiasa. Maklum ini kejurnas dancesport yang pertama kalinya dilaksanakan secara virtual di tengah pandemi corona,” sebutnya.
Namun, ada dua dancer Kalsel masuk peringkat ketiga. Masing-masing atas nama M Fauzan yang main di nomor LDS Jive U16, dan Tristania Nalsya di nomor Paso Double. “Selebihnya, ada yang masuk peringkat empat, lima, enam, hingga peringkat ketujuh. Saya tetap bangga dengan penampilan anak-anak. Mereka sudah maksimal di kejurnas virtual ini,” tuntasnya.(oza/dye/ema)