Pandemi, Panti Tidak Menerima Anak Asuh

- Rabu, 19 Agustus 2020 | 10:18 WIB
BELAJAR DI PANTI: Anak-anak di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Budi Mulia saat belajar di wisma, kemarin. Selama pandemi, mereka tidak diperkenankan keluar panti untuk menghindari penularan Covid-19. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
BELAJAR DI PANTI: Anak-anak di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Budi Mulia saat belajar di wisma, kemarin. Selama pandemi, mereka tidak diperkenankan keluar panti untuk menghindari penularan Covid-19. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Selama Covid-19 mewabah, aktivitas anak-anak di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Budi Mulia banyak berubah. Mereka untuk sementara tidak diperbolehkan keluar panti. Bertemu dengan keluarga pun dibatasi.

Dengan begitu, aktivitas anak asuh di panti asuhan di Jalan A Yani, Km 27, Landasan Ulin, Banjarbaru tersebut sepanjang pandemi ini lebih banyak berada di wisma.

Kemarin (18/8) misalnya, dari pantauan Radar Banjarmasin anak-anak di PSAA Budi Mulia terlihat banyak berada di dalam wisma. Mereka tampak belajar, dengan didampingi para pengasuh.

Kepala PSAA Budi Mulia Sri Mulyani menyampaikan, selama pandemi mereka berupaya melindungi para anak asuh dari paparan Covid-19. Salah satunya, dengan meniadakan kegiatan anak-anak di luar panti. "Sekolah juga selama pandemi ini belajar lewat online. Jadi, anak-anak tidak pernah keluar," ucapnya.

Selain meniadakan kegiatan di luar, dia mengungkapkan, pihaknya juga memperketat aturan untuk tamu yang ingin menjenguk para anak asuh. "Tamu hanya boleh bertemu anak-anak di luar gedung. Itupun wajib melaksanakan protokol kesehatan. Seperti, mencuci tangan, pakai masker dan dicek suhu tubuhnya," ungkapnya.

Di samping itu, anak yang baru bertemu dengan tamu. Baik keluarga ataupun kerabatnya, diharuskan mandi dan ganti baju sebelum masuk lagi ke wisma. "Ini dilakukan untuk memastikan tidak ada virus yang masuk ke wisma," ujar Sri.

Dia menyampaikan, di musim pandemi ini pihaknya sangat membatasi orang yang masuk ke dalam panti. Termasuk karyawan dan karyawati, tidak diperkenankan banyak berkomunikasi dengan orang luar. "Takutnya mereka malah terpapar, lalu menularkan ke orang-orang di panti," ucapnya.

Bukan hanya itu, selama pagebluk ini dia menuturkan, PSAA Budi Mulia tidak membuka seleksi penerimaan anak asuh baru. Guna meminimalisir penularan Covid-19 dari luar. "Karena kita tidak tahu, bagaimana kondisi anak-anak dari luar. Sehat atau tidak. Jadi, untuk sementara belum ada seleksi," tuturnya.

Padahal, anak asuh di PSAA Budi Mulia saat ini hanya tersisa 80. Masih ada 20 kuota tersisa untuk anak baru. "Mudah-mudahan tahun depan pandemi sudah tidak ada. Jadi kami bisa membuka seleksi lagi," harap Sri.

Ditambahkannya, ada beberapa persyaratan untuk bisa diterima di PSAA Budi Mulia. Diantaranya, yatim, orang tua tidak punya biaya untuk merawatnya, atau anak yang ditelantarkan. "Juga yang mau sekolah. Karena, anak-anak di sini berusia sekolah. Dari 5 tahun sampai 17 tahun," tambahnya.

Sri mengungkapkan, selama di panti anak-anak diberi bekal agar nantinya bisa mandiri. "Di sini anak-anak diajarkan keterampilan tata boga, mekanik hingga keahlian komputer," ungkapnya.

Dengan begitu, ketika anak-anak lulus SMA dan keluar dari panti asuhan mereka bisa mandiri dengan keahlian dan pendidikan yang dimiliki. "Banyak anak-anak dari sini yang sukses," ujarnya.

Lalu bagaimana dengan anggaran panti selama pandemi? Sri menyampaikan, sama dengan instansi lainnya di Pemprov Kalsel, Anggaran PSAA Budi Mulia tahun ini juga dipotong 50 persen.

"Yang tersisa hanya anggaran rutin. Seperti untuk makan dan lain-lain. Sedangkan anggaran untuk pengadaan dan pembangunan sudah habis dialihkan untuk penanganan Covid-19," ucapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X