BANJARMASIN - Masih dalam suasana perayaan kemerdekaan republik ke-75, warga Jalan Simpang Pengambangan menggelar lomba panjat pinang kecil-kecilan, Kamis (20/8) sore.
Kendati tak semeriah tahun lalu, tapi setidaknya bisa menghibur warga. Canda, tawa dan teriakan masih terdengar ketika ada pemanjat yang terpeleset dan terjengkang.
Lomba itu dikoordinir dua pemuda, Fajri dan Fauzan. Ditekankan keduanya, lomba hanya boleh diikuti warga sekitar. Soal dana, dikumpulkan dari sumbangan suka rela warga.
"Yang ikut RT 28 dan RT 14 di Gang Turi. Kecil-kecilan saja untuk menghibur warga. Kami sudah izin kepada ketua RT," jelasnya Fajri.
Hadiah yang digantung di puncak pinang juga tak istimewa-istimewa amat. Ada minuman soda, mi instan, kue kering, rokok dan snack.
Badan pinang dilumuri oli bekas. "Kalau sudah di puncak, disuruh memilih, tidak boleh mengambil semuanya sekaligus. Jadi ada kesempatan buat yang lain kebagian," tambah Fauzan.
Keduanya berharap, di tengah masa susah gara-gara pandemi, masyarakat Pengambangan tak lupa bergembira pada perayaan 17 Agustus. "Kami warga sini takkan melupakan 17 Agustus," tegas keduanya kompak.
Bagi Anton, warga Gang Turi, susah sekali menonton lomba seperti ini. Kampung-kampung sepi karena ancaman virus corona.
"Jadi terasa sepi," ujarnya. Ditanya apakah ia tak khawatir dengan kerumunan, dia menjawab dengan gelengan kepala. "Peserta dan penonton kan warga sini juga," tambahnya. (lan/fud/ema)
