PROKAL.CO,
MARABAHAN - Memasuki tahun baru Islam 1442 Hijriah, Rabu (19/08) pukul 19.00 Wita, warga Desa Karang Bunga, Kecamatan Mandastana Kabupaten Batola, menggelar selamatan. Dilakukan di setiap RT dengan membawa Takir. Takir sendiri merupakan makanan yang terdiri dari nasi dan lauk yang dihidangkan menggunakan daun pisang membentuk piring.
Menurut Agus salah satu warga Desa Karang Bunga, kegiatan selamatan selalu dilakukan untuk menyambut tahun baru Islam. Masyarakat Desa Karang Bunga menyelenggarakan kegiatan/kenduri untuk menghadapi bulan Muharam. Warga berbondong-berbondong menuju ke depan gang masing-masing. Tua dan muda antusias mengikuti kegiatan ini meski masih suasana pandemi Covid-19.
"Budaya mengadakan syukuran dengan acara selamatan, menjadikan tahun baru Islam lebih bermakna," ujar lelaki yang bekerja sebagai Sekretaris Desa Karang Bunga ini.
Ritual selamatan menyambut tahun baru Islam ini menurut Agus dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Menyelenggarakan sebuah ritual budaya. Berdoa bersama dengan membawa Takir.
"Berbicara tentang budaya bertalian dengan bahasa. Takir dalam tradisi Jawa Kuno berarti ‘Tatak Anggen Mikir’. Simbol ini juga berguna untuk menolak bala," jelas Agus.
Agus menambahkan, Takir juga digunakan agar manusia memiliki keyakinan yang teguh dan memohon kepada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, untuk menolak segala keburukan yang dapat datang menimpa. Oleh karenanya, Takir ini dibuat dari daun pisang yang dapat lebur dan menyatu dengan bumi. "Jika sudah selesai ritual, Takir yang berisi nasi dan hidangan lauk pauk, dimakan secara bersamaan," ujarnya. (bar/bin/ema)