Buntut Pernyataan Tatib DPRD Sesakral Alquran, Gedung Dewan Didemo; Massa Tuntut Sukhrowardi Minta Maaf

- Selasa, 25 Agustus 2020 | 09:10 WIB
TUNTUT PERMINTAAN MAAF: Puluhan pendemo dari Pekat IB berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Banjarmasin di Jalan Lambung Mangkurat, kemarin (24/8) pagi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
TUNTUT PERMINTAAN MAAF: Puluhan pendemo dari Pekat IB berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Banjarmasin di Jalan Lambung Mangkurat, kemarin (24/8) pagi. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Massa dari Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) berunjuk rasa di Gedung DPRD Banjarmasin di Jalan Lambung Mangkurat, (24/8) pagi.

Pendemo menuntut Sukhrowardi meminta maaf. Karena anggota dewan itu mengeluarkan pernyataan kontroversial. Menyamakan kedudukan tata tertib (tatib) dewan dengan kitab Alquran.

Diucapkan politikus Partai Golkar itu ketika berlangsung rapat paripurna beberapa waktu lalu. Tertahan di luar pagar gedung dewan, pendemo kemudian ditemui Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Muhammad Yamin.

"Kami meminta yang bersangkutan meminta maaf secara langsung kepada tokoh agama yang berhadir di sini," ucap Ketua Pekat IB, H Suriansyah.

Dia menilai, kedudukan Alquran sebagai kitab suci umat Islam tidak bisa disejajarkan dengan peraturan apapun. Apalagi kalau cuma selembar tatib.

Senada dengan Penasehat Pekat IB, Jubaidi. Dia meminta Sukhrowardi menyampaikan klarifikasi secara langsung. Alias tidak hanya melalui media sosial. Agar tak ada lagi kesalahpahaman di kalangan masyarakat.

Terkait tuntutan itu, Yamin menyampaikan, bahwa Sukhrowardi telah memberi klarifikasi di sejumlah media. "Yang bersangkutan juga sudah menyampaikan permohonan maaf," beber politikus Gerindra itu.

Mendengar itu, massa tak otomatis merasa puas. Massa mendesak dewan agar Sukhrowardi dihubungi. Guna didatangkan ke tengah massa.

Selang beberapa menit, tuntutan massa pun dipenuhi. Mediasi digelar di dalam gedung, Sukhrowardi juga ada.

Mediasi ditengahi Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Rahmat Hendrawan yang didampingi Wakapolresta AKBP Sabana Atmojo.

Kembali, Sukhrowardi meminta maaf di hadapan puluhan pendemo. "Saya meminta maaf jika pernyataan itu menimbulkan salah persepsi hingga berkembang luas. Saya tidak bermaksud menyamakan keduanya. Sekali lagi saya memohon maaf," kata Ketua Fraksi Golkar tersebut.

Koordinator aksi kemudian menyatakan bahwa persoalan telah selesai. Permintaan maaf diterima.

"Kedatangan kami memang ingin agar yang bersangkutan meminta maaf secara langsung. Kami tidak ingin dipelintir atau ditunggangi orang lain yang tidak bertanggung jawab," tuntas Suriansyah. (war/fud/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X