Langka di Banjarmasin, Tabung 3 Kg Tembus 40 Ribu

- Rabu, 26 Agustus 2020 | 10:29 WIB
Foto ilustrasi gas elpiji
Foto ilustrasi gas elpiji

BANJARMASIN - Tabung gas elpiji 3 kilogram kembali langka. Kalau pun ada di pasar, harganya tidak wajar. Warga pun menjerit.

Salah satu yang menjerit adalah Iyan, warga Sungai Andai, Banjarmasin Utara. Di tempatnya, pengecer biasanya mematok harga Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per tabung.

"Sekarang sudah naik dua kali lipat. Sampai Rp40 ribu! Itu pun belum tentu barangnya ada," kata pria berkacamata ini.

Sama halnya dengan Atun. Padahal rumahnya tak jauh dari pangkalan gas di Jalan Veteran, Banjarmasin Timur. Tapi dalam sepekan terakhir, ia sering tak kebagian tabung melon tersebut.

"Sekarang sudah Rp35 ribu per tabung. Mencarinya harus keliling dulu. Mudah-mudahan hari ini dapat," kata ibu satu anak itu.

Masalah tahunan ini sudah dipantau H Saibani dari Hiswana Migas Kalsel. "Kami juga mengamati," ujarnya saat dikonfirmasi Radar Banjarmasin.

Dia menyebut pagebluk corona sebagai penyebab. Ketika banyak karyawan kena PHK, agar tetap bisa bertahan hidup, kebanyakan membuka usaha kuliner online.

Permintaan tabung gas pun naik. "Apalagi banyak orang luar Kalsel datang ke Banjarmasin untuk berusaha," jelasnya.

Akhirnya, hukum ekonomi pun berlaku. Tingginya permintaan tabung gas berdampak pada lonjakan harga. "Momen ini dimanfaatkan oknum, hingga harga pasaran elpiji naik," duganya.

Karena pasokan elpiji untuk Kalsel rata-rata sebanyak 313.692 kilogram. Disebar ke semua kabupaten dan kota di provinsi ini. Tidak ada pengurangan atau penambahan.

"Setiap hari, 113 ribu tabung disalurkan," ujarnya. Kuota sebanyak itu semestinya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Tapi nyatanya masih terjadi kelangkaan. Bahkan berulang-ulang setiap tahun.

Penyebabnya, daya beli konsumen yang kurang mampu semakin jeblok. Sementara yang cukup kaya masih banyak. "Di sini butuh peran pemerintah. Karena Hiswana Migas tidak berwenang," pungkas H Saibani.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjarmasin melalui Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Penguatan Perdagangan, Dahliana mengungkapkan, kelangkaan disinyalir karena adanya penyalahgunaan oleh warga yang mampu.

Contoh, warga berpenghasilan tetap ikut-ikutan membeli tabung gas jatah orang miskin tersebut. Mengambil hak subsidi kelas bawah.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X