Selama Pandemi, Produksi Sampah Normal-Normal Saja

- Jumat, 28 Agustus 2020 | 11:19 WIB
NORMAL: Suasana Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Regional Banjarbakula di Cempaka, Banjarbaru beberapa waktu lalu. Selama pandemi volume sampah yang diterima TPAS ini tetap normal. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
NORMAL: Suasana Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Regional Banjarbakula di Cempaka, Banjarbaru beberapa waktu lalu. Selama pandemi volume sampah yang diterima TPAS ini tetap normal. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Tidak seperti limbah infeksius yang jumlahnya terus melonjak, selama pandemi Covid-19 volume sampah yang diproduksi masyarakat Kalsel ternyata tetap normal.

Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kalsel juga mencatat, selama pagebluk ini volume sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Regional Banjarbakula di Cempaka, Banjarbaru belum pernah terjadi lonjakan.

"Kondisi volume sampah saat ini kurang lebih sama seperti pada bulan-bulan sebelum pandemi, khususnya pada tahun 2020," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Kemitraan Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Benny Rahmadi, kemarin.

-

Dia mengungkapkan, berdasarkan data mereka, volume sampah yang masuk ke TPAS Regional sejak Januari sampai Juni 2020 rata-rata 4 ribu ton per bulan. Hanya pada bulan Juli, terjadi penurunan. "Juli sampah yang masuk ke TPAS hanya 2.108 ton, sementara di bulan sebelumnya masih 3.583 ton," ungkapnya.

Penurunan sendiri menurutnya bukan lantaran pandemi Covid-19, melainkan adanya kesepakatan antara Pemprov Kalsel dengan pemerintah kabupaten/kota di Banjarbakula: Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala dan Tanah Laut bahwa sampah yang diproses di TPAS Regional hanya berupa residu atau yang tidak bisa didaur ulang.

"Jadi sampah yang diantar ke TPAS hanya yang sudah dilakukan pemprosesan di kabupaten, dengan dilakukan pemilahan sampah yang dihasilkan baik pada tingkat sumbernya. Seperti rumah tangga, pasar, kantor, hotel dan lain-lain," paparnya.

Lalu daerah mana yang selama ini paling banyak mengirim sampah ke TPAS Regional Banjarbakula? Benny menyampaikan, dari lima kabupaten/kota, Kota Banjarbaru yang paling rajin mengantar sampah. "Sampah dari Banjarbaru setiap bulan rata-rata di atas seribu ton," ucapnya.

Sedangkan untuk daerah lain, Plt Kepala UPT TPAS Regional Banjarbakula ini menuturkan, Banjarmasin setiap bulan mengirim sampah rata-rata sekitar 800 ton. Kemudian, Batola dan Tanah Laut masing-masing kurang lebih 500 ton sebulan. "Paling sedikit Kabupaten Banjar, dalam sebulan pernah tidak mengirim sampah," tuturnya.

TPAS Regional Banjarbakula sendiri memiliki luas 15 hektare. Namun baru delapan hektare yang digunakan untuk melayani sampah dari lima kabupaten/kota di Banjarbakula.

Dari luasan itu, TPAS mampu menampung 790 ton sampah per hari dan bisa menghasilkan satu setengah liter air lindi per detik. Agar tidak mencemari lingkungan sekitar, TPAS ini menggunakan teknologi sanitasi landfil. Serta, dapat mengolah air lindi supaya tidak mengandung zat berbahaya.

Secara terpisah, Kasi Persampahan Dinas LH Banjarbaru Hafid juga menyatakan bahwa produksi di Banjarbaru selama pandemi Covid-19 tidak jauh berbeda dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

"Cuma waktu musim PSBB (pembatasan sosial berskala besar) produksi sampah turun menjadi 105 sampai 110 ton sehari. Kalau normalnya sekarang 120 ton sehari," bebernya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X