Elpiji Langka Meski Kuota Sudah Melebihi, Pertamina: Ada yang Tak Berhak Tapi Ikut Membeli

- Rabu, 2 September 2020 | 11:13 WIB
BERI PENJELASAN: Sales Area Manager Pertamina Kalselteng, Drestanto Syam memberikan keterangan kepada wartawan seusai pertemuan dengan Komisi III DPRD Kalsel. | FOTO: ENDANG SYARIFUDDIN/RADAR BANJARMASIN
BERI PENJELASAN: Sales Area Manager Pertamina Kalselteng, Drestanto Syam memberikan keterangan kepada wartawan seusai pertemuan dengan Komisi III DPRD Kalsel. | FOTO: ENDANG SYARIFUDDIN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Pertamina memenuhi panggilan DPRD Kalsel, kemarin (1/9) siang. Demi menyelesaikan masalah tabung gas elpiji 3 kilogram yang langka dan mahal.

Sales Area Manager Pertamina Kalselteng, Drestanto Syam tak menampik susahnya mencari tabung melon di Banjarmasin dalam beberapa pekan terakhir.

Dia mengapresiasi sistem distribusi tertutup yang diterapkan Pemko Banjarmasin. "Agar subsidi tepat sasaran, pemko mengeluarkan kartu kendali," ujarnya di depan Dinas ESDM Kalsel dan Hiswana Migas.

Suplai untuk Banjarmasin per hari mencapai 58,5 metrik ton atau 19.500 tabung. Menurutnya, angka 507.000 tabung per bulan sudah melampaui kebutuhan masyarakat.

"Ada 36.654 keluarga miskin yang mendapat kartu kendali. Dengan kebutuhan bulanan 146.616 tabung. Lalu UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) mendapat 627 kartu kendali. Per bulan mendapat 5.016 tabung," sebut Drestanto.

Kalau masih langka, artinya yang tidak berhak ikut membeli. Pertama, Drestanto menyarankan agar pemerintah merazia restoran dan katering yang tidak berhak menikmati gas bersubsidi. "Razia pula distribusi ilegal oleh pengecer," tegasnya.

Kedua, ia berharap kartu kendali yang diterbitkan pemko bisa ditiru kabupaten lain di Kalsel. Yang penting, kartu hanya diberikan kepada warga miskin sesuai data Dinas Sosial setempat.

Sementara itu, Ketua Komisi III, Sahrujani menilai, masyarakat perlu diedukasi. Agar yang terbilang mampu alias tidak miskin, tidak ikut-ikutan memakai gas bersubsidi.

Dia juga menyoal disparitas harga. Jika kesenjangannya jauh, tentu pembeli tergoda dengan harga murah. "Disparitas harganya jangan kejauhan," pintanya. (gmp/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X