RANTAU - Semenjak libur kemerdekaan RI tadi, objek wisata air terjun Hangui ramai dikunjungi masyarakat. Untuk sampai ke air terjun di Desa Hangui, Kecamatan Bungur itu perlu waktu tempuh sekitar 30 menit dari Kota Rantau. Namun, kondisi jalan tidak seluruhnya mulus.
Sampai jalan Linuh memang sudah beraspal. Namun dari perbatasan Desa Linuh dan Rantau Bujur sampai Desa Paringguling melewati Desa Hangui kondisinya rusak. Panjangnya sekitar 11 kilometer.
Kondisi ini dikeluhkan warga setempat. Karim warga RT 2 menuturkan rata-rata warga di sana merupakan pekebun karet. Jadi, kalau mengangkut hasil cukup kesulitan. "Perlu diperbaiki. Karena jalan ini objek vital untuk perekonomian warga," ucapnya, beberapa hari lalu.
Apalagi sekarang ini objek wisata air terjun Hangui mulai ramai dikunjungi masyarakat. Rata-rata hari normal bisa sampai 50 orang yang ke sana. Sedangkan akhir pekan bisa ratusan yang datang. "Sebenarnya sudah mengusulkan ke desa untuk perbaikan. Semoga saja 2021 ini bisa diperbaiki," harapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tapin, Yustan Azidin menjelaskan bahwa dari jalan kabupaten sampai menuju objek wisata air terjun Hangui sekitar 2 kilometer masih masuk jalan desa. "Tapi, kami tidak tutup mata. Akan kami upayakan perbaikan. Nanti akan berkoordinasi dengan dinas terkait, karena termasuk objek wisata," katanya, saat dikonfirmasi Kamis (3/9).
Sementara jalan kabupaten yang masih rusak ke arah sana akan diupayakan perbaikannya. Rencananya bertahap. Setelah jalan Rantau Bujur sampai Linuh sudah beraspal, 2021 akan dilanjutkan sampai Desa Paringguling.
"Karena Covid-19 (dana dialihkan, Red), tidak bisa dianggarkan menggunakan APBD. Namun, akan kami usahakan melalui dana alokasi khusus (DAK)," ucapnya.(dly/dye/ema)
