Desainnya Melengkung, Rumitnya Menuntaskan Pekerjaan Tiang Utama Jembatan Sungai Alalak

- Jumat, 4 September 2020 | 11:25 WIB
TAK MUDAH: Pekerja proyek Jembatan Sungai Alalak menutaskan tiang utama penahan kabel jembatan yang didesain melengkung. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
TAK MUDAH: Pekerja proyek Jembatan Sungai Alalak menutaskan tiang utama penahan kabel jembatan yang didesain melengkung. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Pekerja proyek Jembatan Sungai Alalak masih fokus menuntaskan pekerjaan tiang utama (pylon) penahan kabel jembatan. Desain yang melengkung di ketinggian 42,4 meter membuat prosesnya pun tak mudah.

Tiang jembatan ini nantinya akan menghubungkan kabel baja ke bagian lantai utama jembatan. Dibeberkannya, ada sebanyak 24 kabel yang mengantung di bagian utama jembatan. Sebanyak 14 kabel di bagian arah Banjarmasin, dan 10 kabel di bagian arah Barito Kuala. 

“Melengkungkan tiang ini yang menjadi tantangan kami. Biasanya kan hanya lurus," ucap Deputi Proyek Manajer Jembatan Sungai Alalak, Fajrin kemarin. "Untungnya beberapa hari ini cuaca sangat mendukung untuk pengecoran,” tambahnya.

Untuk diketahui, Jembatan Sungai Alalak digadang-gadang merupakan jembatan cable stayed dengan struktur lengkung pertama di Indonesia. Jembatan ini merupakan jembatan yang menggunakan kabel-kabel berkekuatan tinggi sebagai penggantung yang menghubungkan gelagar dengan menara. Jembatan didesain dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton. Selain itu, jembatan ini juga dipersiapkan dengan konstruksi tahan gempa dengan masa fungsi hingga 100 tahun.

Fajrin menjelaskan, bentang utama jembatan memiliki panjang 130 meter. Sisi di wilayah Barito Kuala hanya sepanjang 45 meter, sedangkan di sisi Banjarmasin panjangnya mencapai 85 meter. “Di sisi Batola bentang utama hampir tersambung, setelah tuntas baru di sisi Banjarmasin,” terangnya. 

Dia menargetkan pengerjaan tiang utama maupun bentang tengah jembatan sudah tuntas di akhir tahun. Sehingga target pada bulan Maret 2021 akan selesai sesuai jadwal. “Tahapan pekerjaan utama sudah di atas 70 persen,” imbuhnya.

Sementara, pekerjaan jembatan pendekat baik sisi Banjarmasin dan Batola dengan panjang mencapai 720 meter sudah tuntas dan tinggal pengaspalan. “Fokus kami tinggal tiang pylon ini. Maklum, ini yang pertama di Indonesia,” ujarnya.

Untuk diketahui, pekerjaan Jembatan Sungai Alalak menelan dana senilai Rp278 miliar yang berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pekerja proyek ini dikerjakan bersama dengan konsep kerja sama operasi (KSO) antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan PT Pandji yang ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears). (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X