BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalsel tahun depan berencana menambah sekolah baru di Banua. Total ada enam sekolah yang akan dibangun di sejumlah daerah, terdiri dari empat SMA dan dua SMK.
"Rencananya membangun lima unit SMA. Tapi, karena keterbatasan dana, jadi hanya bisa menganggarkan empat unit,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Yusuf Effendi.
Usulan pembangun empat SMA tersebut, salah satunya berada di Kota Banjarbaru. Yakni, SMAN 5 Banjarbaru di Kecamatan Landasan Ulin. Disdikbud Kalsel sudah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru menyediakan lahan seluas kurang lebih 2 hektare. Sedangkan, untuk pembangunan fisik gedung sekolah akan dikerjakan Disdikbud Kalsel.
Sedangkan tiga SMA baru lainnya masing-masing berada di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar; Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin dan di Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru.
Untuk dua SMK baru, Yusuf menyampaikan, pihaknya mengusulkannya melalui dana APBN. Yakni SMKN 4 Amuntai di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan SMKN 1 Candi Laras di Kabupaten Tapin.
“Dengan dibangunnya sekolah-sekolah di daerah, apalagi di wilayah terpencil, tentu harapannya agar mudah mengakses pendidikan. Sehingga meningkatkan angka harapan lama sekolah dan angka rata-rata lama sekolah,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, sebelumnya sejak 2017 hingga 2019 Pemprov Kalsel juga telah membangun 9 sekolah jenjang SMA dan SMK, tersebar di berbagai daerah termasuk di kawasan pelosok.
"Kami juga sudah menambah ruang kelas baru sebanyak 172 unit. Terdiri dari penambahan ruang kelas baru di pendidikan khusus sebanyak 27 unit, SMK 35 unit dan SMA 110 unit," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SMA Disdikbud Provinsi Kalsel, Muhammadun menyampaikan, Pemprov Kalsel terus bergerak dan bekerja membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Banua agar bisa bersaing. Baik secara nasional maupun global.
“Salah satunya dengan membangun sekolah baru. Ini sesuai dengan harapan dan visi misi bapak gubernur Sahbirin Noor untuk Kalsel mapan, maju dan terdepan,” ucapnya.
Pembangunan sekolah baru sendiri, dia menyebut sesuai dengan keinginan masyarakat. “Kalau ada usulan dan memenuhi syarat, langsung kami respons dengan turun ke lapangan. Jika memang di daerah tersebut sangat memerlukan sekolah baru, segera kami bangun,” terangnya.
Untuk bisa didirikan SMAN baru, papar Madun, syarat yang pertama jumlah lulusan SMP dan Tsanawiyah didaerah tersebut sudah banyak namun tidak bisa lagi ditampung SMAN yang tersedia di sekitarnya.
“Syarat berikutnya ada lahan yang sudah dihibahkan pemerintah setempat. Kalau semuanya sudah memenuhi syarat, Insya Allah kami akan segera membangun sekolah di daerah itu,” ujar Madun. (ris/ran/ema)
