Bila pasangan Ibnu Sina dan Arifin Noor membawa rombongan maulid habsyi, maka pasangan Abdul Haris Makkie dan Ilham Noor memboyong para sopir taksi kuning. Tapi ini bukan cerita tentang mereka.
-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --
IPAN seketika mengacungkan jempol ketika kamera mengarah kepadanya. Meski separuh wajah ditutupi masker, sopir angkot itu sedang tersenyum.
Beberapa hari terakhir, sopir angkot itu kesulitan mencari penumpang. Sehari sebelumnya bahkan ia cuma mengantongi Rp25 ribu. Padahal sudah seharian berkeliling kota.
"Syukurnya, hari ini ada yang mencarter," ujarnya. Dia satu dari enam sopir yang diboyong ke kantor KPU di Jalan Perdagangan, kemarin (4/9). Demi meramaikan acara pendaftaran bakal calon Pilwali 2020.
Tapi pasangan Haris-Ilham datang menaiki mobil jadul dengan bak terbuka. "Tapi sebelum kemari, beliau keliling menumpang angkot," kata Fadel, kader Gerindra, salah satu partai pendukung.
Diceritakannya, mengajak sopir angkot itu sebenarnya bukan ide tim sukses. "Itu ide mereka berdua. Alasannya untuk menggerakkan ekonomi di tengah pandemi," tambahnya.
Sementara pasangan Ibnu-Arifin datang dengan iring-iringan gema selawat dan tabuhan rebana dari Grup Habsyi Ruhama.
"Ini kesekian kalinya kami diundang Pak Ibnu. Sebelumnya juga sering diundang dalam acara-acara pemko," kata Hasbi, komandan grup habsyi.
Grup hadrah ini bermarkas di Jalan Kelayan B, Banjarmasin Selatan. Pagi itu, Hasbi membawa sembilan personel.
Mengapa jasanya yang dipakai, Hasbi mengatakan, calon petahana itu menginginkan nuansa religius.
Hingga hari pendaftaran pertama ditutup KPU, cuma dua pasangan ini yang muncul. Dua pasangan lainnya dari jalur partai dan non partai tampaknya memilih hari belakangan. (fud/ema)
