Okupansi Hotel di Kalsel Mulai Membaik

- Senin, 7 September 2020 | 11:11 WIB
Foto ilustrasi hotel. | Foto: Kaltim.prokal.co
Foto ilustrasi hotel. | Foto: Kaltim.prokal.co

BANJARBARU - Setelah terpuruk di awal-awal pandemi Covid-19, bisnis perhotelan kini mulai bergairah. Dalam beberapa bulan terakhir Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Banua terus meningkat.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, TPK hotel berbintang pada Juli 2020 terjadi peningkatan sebesar 37,23 persen atau naik 13,31 poin dibandingkan Juni 2020 yang saat itu cuma 23,92 persen.

Begitu pula dengan TPK hotel non bintang, pada Juli 2020 terjadi kenaikan sebesar 20,59 persen, atau naik 4,69 poin dibandingkan TPK Juni 2020 yang sebesar 15,90 persen.

Kepala BPS Kalsel, Moh Edy Mahmud mengatakan, untuk hotel berbintang, berdasarkan klasifikasinya pada Juli 2020, TPK tertinggi dicapai oleh kelompok hotel bintang 4. Yakni sebesar 43,36 persen. Sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel bintang 1: sebesar 18,69 persen.

"Jika dibandingkan bulan sebelumnya, klasifikasi hotel bintang 4 mengalami peningkatan sebesar 25,65 poin," katanya.

Sedangkan klasifikasi hotel bintang 3, dia menyebut naik sebesar 5,95 poin dan klasifikasi hotel bintang 2 naik 5,64 poin. "Kalau klasifikasi bintang 1 terjadi penurunan sebesar 2,34 poin," sebutnya.

Sementara itu, TPK tertinggi pada hotel non bintang pada bulan Juli 2020 dicapai oleh kelompok hotel dengan jumlah kamar 41 sampai 100. Yakni sebesar 37,66 persen. "Sedangkan TPK terendah terjadi pada kelompok jumlah kamar kurang dari 10, yaitu sebesar 13,61 persen," ujar Edy.

Dia menyampaikan, dibandingkan bulan sebelumnya, TPK kelompok hotel dengan jumlah kamar 10 - 24 naik 6,43 poin. Sementara kelompok dengan jumlah kamar 25 - 40 naik 4,26 poin dan kelompok dengan jumlah kamar 41 - 100 naik 3,31 poin. "Untuk kelompok dengan jumlah kamar kurang dari 10 naik sebesar 2,23 poin," ucapnya.

Secara terpisah, Sekretaris Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Selatan, Fahmi membenarkan jika tingkat okupansi hotel dalam beberapa bulan terakhir mulai membaik.

"Pada bulan ini ada kenaikan sekitar 10 persen dibandingkan Agustus. Begitu juga Agustus, naik 10 persen dibandingkan Juli," beber Fahmi.

Dengan kenaikan tersebut, sekarang rata-rata kamar hotel terisi 50 sampai 55 persen setiap malam. Padahal di awal-awal pandemi, okupansi hotel sempat terpuruk karena hanya terisi 10 persen.

GM Hotel Roditha Banjarbaru ini menuturkan, tingkat penghunian kamar hotel mengalami peningkatan karena mulai banyaknya tamu dari luar daerah yang masuk ke Kalsel. "Mereka datang untuk tujuan bisnis, ada yang ke tambang dan bisnis personal," pungkasnya. (ris/ay/ran)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X