Kalsel Bangun Fasilitas Terapi Plasma, Tak Perlu Lagi Meminta ke Jakarta

- Rabu, 9 September 2020 | 10:52 WIB
BERI PENJELASAN: Petugas unit transfusi darah rumah sakit RSUD Ulin Banjarmasin menjelaskan kerja plasma darah secara virtual saat peresmian, Selasa (8/9) kemarin. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
BERI PENJELASAN: Petugas unit transfusi darah rumah sakit RSUD Ulin Banjarmasin menjelaskan kerja plasma darah secara virtual saat peresmian, Selasa (8/9) kemarin. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Upaya penyembuhan pasien Covid-19 di Kalsel terus dikembangkan. Terbaru, Pemprov Kalsel meresmikan unit transfusi darah dan plasma konvalesen di RSUD Ulin Banjarmasin, kemarin. Terapi plasma ini bisa memberikan penyembuhan praktis kepada pasien yang mengidap virus corona.

“Ini sebagai bukti pemprov serius memutus mata rantai penularan dan menangani Covid-19 di Kalsel,” ujar Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor. Dia datang untuk meresmikan fasilitas ini.

Ditambahkannya, sebelumnya Kalsel selalu meminta plasma darah ini ke Jakarta. Dengan fasilitas ini, tidak perlu lagi. Itu juga bisa memangkas upaya penyembuhan. “Semoga alat ini bisa mempercepat penyembuhan pasien Covid-19,” harapnya. 

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Izaak Zoelkarnaen Akbar mengatakan sebelumnya Kalsel hanya bisa mendatangkan plasma darah untuk penyembuhan pasien covid dari RS Gatot Soebroto, Jakarta. "Tapi sekarang kita punya alat plasma darah sekaligus Unit Transfusi Darah, jadi kami sangat berterima kasih atas dukungan bapak Gubernur Kalsel,” kata Izaak.

Terapi penyembuhan Covid dilakukan melalui donor plasma dari para penyintas Covid. Penderita yang telah sembuh ini dapat memberikan anti virus bagi pasien yang positif Covid. “Darah orang yang sudah sembuh Covid-19, didonorkan ke pasien Covid-19,” ujar Izaak menyederhanakan sistem kerja alat ini.

Menurutnya, darah dari satu orang pasien Covid-19 yang sudah sembuh dapat dimanfaatkan untuk sebanyak 400 cc. Dengan darah tersebut, dapat didonorkan kepada dua orang pasien Covid-19. “Untuk satu pasien hanya perlu 200 cc,” terangnya.

Saat ini sebutnya, sudah ada 20 orang yang sudah diperiksa dari pasien yang sudah sembuh untuk didonorkan. Namun, dari jumlah itu hanya dua orang darahnya yang dapat didonorkan. “Sudah kami dapat 800 cc, ini sangat membantu percepatan penyembuhan, salah satunya untuk meningkatkan imun tubuh pasien,” ucapnya. 

Meski demikian, tak semua orang bisa mendonorkan darah untuk plasma ini. Pendonor harus terbebas dari virus lain termasuk HIV. “Tak sembarangan darah yang bisa didonor atau diambil plasmanya. Contohnya dari 10 pasien hanya 1 yang memenuhi syarat,” paparnya.

Lebih lanjut, Izaak menerangkan ada beberapa prosedur yang harus terpenuhi selama menggunakan terapi plasma konvalesen ini. Pasien tersebur harus dinyatakan sudah sembuh Covid-19 dengan hasil swab negatif selama dua kali berturut-turut ditambah dengan pengecekkan kondisi kesehatan tubuh secara umum untuk memastikan tidak ada potensi penyakit menular. Sehingga terapi ini bisa terlaksana dengan baik dan aman. 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, M Muslim menjelaskan, alat ini tak hanya untuk terapi penyembuhan Covid-19. Namun, dapat pula untuk terapi kesembuhan penyakit lain. “Tak hanya untuk Covid-19. Tapi bisa untuk terapi penyembuhan lain,” ujarnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X