Dinyatakan Negatif Covid, Andin Pertanyakan Hasil Swab RSUD Ulin

- Jumat, 11 September 2020 | 08:00 WIB
JUMPA PERSS: Andin Sofyanoor berbicara dalam jumpa perss tentang kejanggalan yang ditemuinya.
JUMPA PERSS: Andin Sofyanoor berbicara dalam jumpa perss tentang kejanggalan yang ditemuinya.

MARTAPURA - Meski hasil tes kesehatan calon kepala daerah yang keluar Senin tadi menunjukkan  Andin Sofyanoor dan Muhammad Syarif Busthomi (Guru Oton) positiv Covid-19, namun bukti lain justru menunjukkan sebaliknya. Dua lembaga resmi kesehatan di Jakarta mengodreksi hasil yang dikeluarkan RSUD Ulin Banjarmasin. 

Sebelum mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Banjar, Andin dan Guru Oton sebenarnya  sudah melakukan swab di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. Dalam hasil tes PCR yang dituangkan dalam Surat Keterangan No LHU: M.VI.2020.09.1052 itu, Andin-Guru Oton dinyatakan negatif.  

Atas dasar hasil itu, Andin dan Guru Oton mendaftar ke KPU Banjar. Bukti hasil tes swab memang menjadi lampiran persyaratan mendaftar ke KPU Banjar.

Kadis Kesehatan Kabupaten Banjar dr Diauddin ketika dikonfirmasi menyebutkan bapaslon yang ingin mendaftar memang telah diperiksa dulu kesehatannya, berikut tes swab.“Kalau pemeriksaan di tempat kita waktu hendak mendaftar, semua telah di periksa. Hasilnya, negatif,” kata dia.

Janggalnya, setelah mendaftar ke KPU Banjar di tanggal 5 September 2020, pasangan Banjar Bersinar ini mendadak mendapat pemberitahuan sekitar pukul 18.30 wita. Isinya adalah perintah untuk menjalani tes kesehatan pada siang (6/9).   

Sebagai calon kepala daerah yang taat dengan peraturan KPU, Andin-Guru Oton langsung memenuhi panggilan menjalani cek kesehatan. Setelah menjalani serangkaian tes,  malam hari Andin dan Guru Oton disebut terpapar Covid-19.

Tentu saja kabar ini membuat pasangan ini kaget. Pasalnya, mereka merasa tes swab yang dilakukan sebelumnya sudah menunjukkan hasil negatif. Juga tak ada tanda-tanda gejala Covid-19.

Untuk memastikan hal ini,  Andin Sofyanoor langsung melakukan swab mandiri di  RS Medistra Di rumah sakit dengan standar nasional itu, Andin mendapatkan hasil yang mengagetkan: dia ternyata negatif Covid-19.

Di mana yang salah? 

 Andin yang mencoba menelusuri kejanggalannya menemukan surat keterangan hasil swab  yang menyebutkan Andin Sofyanoor positif terpapar Covid-19 dengan Penanggung Jawab Laboratorium Molekuler RSUD Ulin Banjarmasin atas nama dr. Munawaroh Pasaribu,  justru tidak bertandatangan atau tanpa dibubuhi tanda tangan penanggung jawab. Bukan cuma itu, dalam surat tersebut juga tidak tidak dicantumkan nama penguji, yang melakukan verifikasi dan yang menyetujui. “Kami sangat terpukul dan merasa dizhalimi,” ucap Andin dalam pers release-nya.

Dia mengatakan hasil positif dari surat yang dikeluarkan RSUD Ulin merugikan pihaknya secara moril. Ini juga menganggu kampanye elektoral yang dilakukan. “Banyak pihak yang menjadi khawatir, bahkan ketakutan untuk bertemu keluarga kami, para ulama dan masyarakat pendukung kami. Ini sangat merugikan,” ujarnya. 

Selain itu, Andin mengatakan ada pihak-pihak yang dengan semangat menyebarkan info tersebut untuk membuat para pendukung jadi ragu bahkan berpaling.

Meski demikian, Andin mengatakan tetap ada hikmah dari kejadian ini.  Pertama,  pasangan Banjar Bersinar bisa mengajak seluruh lapisan masyarakat Kalsel, dan Kabupaten Banjar khususnya untuk lebih peduli dengan kesehatan, meski Pilkada tetap dilaksanakan di masa pandemi.

“Kedua, kita semua jadi mengerti, jadi sadar untuk bersama-sama mengawasi lebih baik proses yang berlangsung dalam Pilkada, agar tidak terjadi kecurangan, penyalahgunaan wewenang. Mari kita jaga sama-sama, jangan sampai kepentingan politik untuk menjegal, mengalahkan kontestan lain dengan cara-cara yang curang. Mari kita cegah bersama,” tegas Doktor Hukum Tata Negara ini. 

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X