BANJARMASIN - Beragam bentuk dan ukuran poster figur figur bakal pasangan calon (bapaslon) Pilwali 2020 mulai bertebaran di mana-mana.
Di Banjarmasin, pemandangan itu bahkan sudah hadir sebelum tahap pendaftaran dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Umumnya, poster-poster itu berada di sejumlah ruas jalan dan gedung yang menyediakan pemasangan papan reklame.
Misalkan baliho pasangan Ananda dan Mushaffa Zakir dan pasangan Abdul Haris Makkie dan Ilham Noor. Yang tampak di Jalan Veteran dan Jalan Sudirman.
Menanggapi itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banjarmasin, Muhammad Yasar mengingatkan, ketika tiba masa penetapan calon, yakni 23 September mendatang, semuanya harus dilepas.
"Segera turunkan ketika mereka sudah ditetapkan. Kalau tidak mau dikategorikan pelanggaran kampanye di luar jadwal," ujarnya, kemarin (10/9).
Karena setelah ditetapkan KPU, otomatis menjadi peserta Pilkada. Yang terikat aturan main pemilu.
Tentu saja, bapaslon bisa saja berdalih. Bahwa baliho-baliho itu sebenarnya cuma sosialisasi untuk mendorong pemilih menggunakan hak suaranya. Bukan untuk curi start kampanye.
Tapi Yasar mengingatkan, bila promosi figur bapaslon itu mulai mengganggu kebersihan kota, Satpol PP silakan turun menertibkan.
"Misalkan meletakkan baliho sembarangan, tidak taat aturan, bisa saja ditertibkan," lanjutnya.
Bagaimana tanggapan bapaslon? Ketua Tim Pemenangan pasangan Haris-Ilham, Husaini mengaku belum mengetahui ketentuan tersebut.
"Kami tak dengar kabar dari Bawaslu. Tapi bila memang bakal diturunkan, kami akan berkoordinasi dengan Bawasalu," ujarnya.
Senada dengan Ketua Tim Pemenangan pasangan Ananda-Zakir, Hendra. Dia berjanji akan berkoordinasi dengan timnya terkait pemasangan baliho dan spanduk tersebut.
"Insyaallah kami akan mengikuti segala peraturan perundang-undangan," tutupnya.
