Lab Plasma Darah Tersedia, Tapi Tak Ada Pendonor; Terapi Penanganan Covid-19 di Banua Belum Bisa Optimal

- Jumat, 11 September 2020 | 10:38 WIB
Ilustrasi donor darah. | Foto: Jawapos.com
Ilustrasi donor darah. | Foto: Jawapos.com

BANJARMASIN - Meski sudah memiliki alat plasma darah, bukan berarti terapi penanganan Covid-19 di Kalsel berjalan optimal. Kendalanya ada pada keengganan pasien sembuh untuk mendonorkan darahnya.

“Kami hanya mengoptimalkan pasien baru sembuh yang masih berada di rumah sakit. Itu pun tak banyak yang bisa dipakai,” ujar Plt Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Izaak Zoelkarnain kemarin.

Izaak menerangkan, sampai kemarin baru dapat tiga kantong darah dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh. “Terbaru kami dapatkan dari salah seorang perawat yang darahnya memenuhi syarat,” bebernya.

Memang untuk mendapatkan darah yang layak untuk ditransfusikan ke pasien Covid-19, tidak sembarangan. Si pendonor tak hanya tak memiliki virus lain di tubuhnya, ukuran darahnya pun harus memenuhi syarat. “Dari 12 orang, yang kami dapatkan memenuhi syarat hanya tiga orang,” sebut Izaak.

Sementara, rata-rata pasien Covid-19 memiliki gejala lain. Dari yang mengidap pneumonia, hipertensi hingga diabetes. “Kami berharap yang sudah sembuh bisa mendonorkan darahnya, kami juga sudah mengontak mereka,” katanya.

Untuk diketahui, darah dari satu orang pasien Covid-19 yang sudah sembuh dapat dimanfaatkan sebanyak 400 cc. Plasma darahnya kemudian didonorkan kepada dua orang pasien Covid-19. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X