Jalan di Kota Banjarbaru, 15 Persen Tak Beraspal

- Jumat, 11 September 2020 | 10:40 WIB
TERTUNDA: Kondisi Jalan Guntung Manggis yang akan ditembuskan ke Bati-Bati, Tanah Laut. Pembangunan lanjutan jalan ini terpaksa tertunda lantaran anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
TERTUNDA: Kondisi Jalan Guntung Manggis yang akan ditembuskan ke Bati-Bati, Tanah Laut. Pembangunan lanjutan jalan ini terpaksa tertunda lantaran anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Membangun jalan nampaknya menjadi pekerjaan berat bagi Pemerintah Kota Banjarbaru, karena hingga kini masih banyak jalan di Banjarbaru yang belum tersentuh aspal.

Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarbaru, Eka Yuliesda menyebut, jalan di Kota Idaman yang masuk aset Pemko Banjarbaru ada sekitar 15 persen yang belum beraspal. "Angka ini berdasarkan data dari BPS Banjarbaru," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Dia mengungkapkan, jalan yang belum beraspal ada di beberapa kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Banjarbaru Utara, Liang Anggang dan Landasan Ulin. "Seperti jalan di Pondok Mangga, Kecamatan Banjarbaru Utara. Lalu, Jalan Guntung Manggis Ujung, Kecamatan Landasan Ulin dan di Peramuan, Kecamatan Liang Anggang," ungkapnya.

Lalu apa upaya pemko agar jalan yang belum beraspal bisa ditangani? Eka menyampaikan, pihaknya mencoba mencari dana-dana dari luar APBD untuk menambah anggaran pembangunan. "Misal dana alokasi khusus atau yang lainnya," ucapnya.

Namun di masa pandemi saat ini, menurutnya Pemko Banjarbaru belum bisa berharap banyak. Sebab, anggaran difokuskan untuk penanganan Covid-19.

Malahan, banyaknya anggaran yang dialihkan untuk penanganan pagebluk virus corona membuat sejumlah pembangunan jalan di Kota Banjarbaru batal dilaksanakan tahun ini.

Eka mengatakan, setidaknya ada tiga pembangunan jalan yang ditunda tahun ini. Masing-masing berada di Pondok Mangga, Kelurahan Loktabat Utara; Peramuan, Liang Anggang dan di Kelurahan Guntung Manggis.

"Karena anggaran pembangunan kami sudah tidak ada. 70 persen anggaran diarahkan ke Covid-19. Sisa 30 persen banyak digunakan untuk pemeliharaan," katanya.

Dia menyebut hanya ada dua pembangunan jalan yang bisa direalisasikan pada 2020 ini, yakni Jalan Raya Griya Asri, Landasan Ulin dan Jalan Batu Ampar Ujung, Cempaka. "Itupun cuma Jalan Batu Ampar Ujung yang menggunakan APBD. Sementara Jalan Raya Griya Asri pakai Dana insentif Daerah," sebutnya.

Menurutnya, tidak masalah pembangunan jalan ditunda dulu. Sebab, masyarakat belum terlalu memerlukannya. "Iya, karena bukan akses vital. Seperti Jalan Guntung Manggis yang akan ditembuskan ke Bati-Bati. Masyarakat masih bisa lewat jalan lain," ujarnya.

Eka mengungkapkan, yang terpenting ialah bagaimana agar pandemi Covid-19 di Banjarbaru segera berakhir. "Jadi kita melihat, anggaran memang lebih baik diprioritas untuk berperang melawan Covid-19," ungkapnya.

Selain pembangunan jalan, dia memaparkan, beberapa proyek pengaspalan dan pembangunan drainase juga harus tertunda. "Iya, karena anggarannya tidak ada. Misal, sebelumnya kita punya anggaran Rp80 miliar. Sekarang mungkin hanya tersisa Rp10 miliar," paparnya.

Terkait minimnya pembangunan jalan pada tahun ini, karena anggaran digunakan untuk penanganan Covid-19. Riswan, salah seorang warga Kelurahan Guntung Manggis mengaku sepakat dengan keputusan pemerintah. "Karena yang terpenting sekarang menyelamatkan banyak nyawa dari ancaman virus corona," ujarnya.

Walaupun begitu, dia sebenarnya sangat mengharapkan pembangunan Jalan Guntung Manggis segera rampung dan ditembuskan ke Bati-Bati, Tanah Laut. "Karena kalau jalan ini sudah tembus, kita punya tambahan jalan alternatif kalau mau ke Pelaihari," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X