Waspada Karhutla, Petugas Harus Siaga 24 Jam

- Sabtu, 12 September 2020 | 09:21 WIB
ANCAMAN KARHUTLA: Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Zaini Syharanie menunjukkan titik-titik rawan Karhutla di wilayah Kota Banjarbaru di posko terpadu Karhutla Jln Trikora Banjarbaru. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
ANCAMAN KARHUTLA: Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Zaini Syharanie menunjukkan titik-titik rawan Karhutla di wilayah Kota Banjarbaru di posko terpadu Karhutla Jln Trikora Banjarbaru. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Banjarbaru sudah nyata terjadi. Beberapa kurun waktu terakhir, setidaknya belasan hektare lahan di wilayah Kota Banjarbaru telah terdampak bencana tahunan ini.

Untuk mencegah dan meminimalisir dampak parah Karhutla. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru telah mendirikan Posko Terpadu Karhutla.

Posko terpadu ini terdiri dari beberapa unsur, mulai dari personel TNI, Polri dan juga sekelompok relawan. Lokasi posko berada di depan halaman kantor BPBD Banjarbaru di Jalan Trikora Banjarbaru.

Selama didirikan beberapa waktu terakhir, posko ini wajib siaga selama 1x24 jam. Tak ayal, personel yang ditugaskan di posko terpadu harus siaga setiap waktu. Lantaran kejadian Karhutla tak bisa ditebak kapan dan dimana.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Zaini Syahranie menyebut bahwa total ada 40 petugas gabungan yang siaga di posko. Mereka dibagi menjadi dua shift jaga ketika siaga di posko.

"Untuk penanggulangan Karhutla di Banjarbaru total petugas gabungan kita ada 40, namun kita juga dapat bantuan dari MPA (Masyarakat Peduli Api) yang jumlahnya juga 40 an orang. Sehingga total ada sekitar 80 orang yang siap siaga," ujar Zaini.

Soal posko terpadu, selain siaga untuk memetakan atau memonitor informasi yang masuk lewat jaringan komunikasi radio. Petugas di posko terangnya juga punya tugas untuk patroli ke titik-titik yang dikategorikan rawan terjadi Karhutla.

"Untuk patroli sebenarnya sifatnya rutin namun untuk waktunya tentatif atau fleksibel. Untuk patroli sendiri lebih mengutamakan menggunakan kendaraan trail, karena lebih mudah menjangkau lokasi," katanya.

Adapun, untuk unit yang siaga di posko terpadu kata Zaini sudah cukup lengkap. Semisal ada enam unit tangki pemadam, lalu ada damkar milik DLH dan Disperkim, mobil milik Kodim 1006/MTP serta enam unit motor trail.

"Kita juga akan menghubungi rekan-rekan relawan damkar yang siaga di markasnya masing-masing apabila ada kejadian. Beberapa rekan relawan damkar juga ada yang siaga di posko," tuntasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB
X