Rp1,3 M Disipakan, Untuk Protokol Kesehatan Belajar di Banjarbaru

- Sabtu, 12 September 2020 | 09:23 WIB
GURU KUNJUNG: Seorang guru di Banjarbaru menerapkan pola belajar di luar ruangan untuk siswanya yang terkendala untuk melakukan pembelajaran daring. Saat ini, belajar tatap muka belum diterapkan di wilayah Kota Banjarbaru, karena pandemi belum terkendali. | Foto: Joko for Radar Banjarmasin
GURU KUNJUNG: Seorang guru di Banjarbaru menerapkan pola belajar di luar ruangan untuk siswanya yang terkendala untuk melakukan pembelajaran daring. Saat ini, belajar tatap muka belum diterapkan di wilayah Kota Banjarbaru, karena pandemi belum terkendali. | Foto: Joko for Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Meski diklaim sudah mulai terjadi penurunan kasus Covid-19. Pemko Banjarbaru memastikan kegiatan Belajar Tatap Muka (BTM) masih belum diberlakukan. Kini, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih jadi tumpuan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, M Aswan mengonfirmasi bahwa PJJ masih diterapkan. Untuk kapan dicabut, ia sendiri tak berani memvonisnya lantaran pandemi masih fluktuatif.

"Kita masih terapkan PJJ. Karena untuk Kota Banjarbaru masuh zona oranye. Memang ada kelurahan yang zona hijau, tapi kita patokannya setingkat kota," tegasnya.

Meski PJJ masih dilaksanakan. Persiapan BTM kata Aswan memang terus digodok. Hal ini katanya antisipasi apabila nanti pembelajaran tatap muka sudah bisa memungkinkan dilakukan.

"Jika untuk sekarang tentu masih PJJ, tapi untuk BTM kita sedang siapkan. Salah satunya adalah kesiapan sekolah dalam melaksanakan protokol kesehatannya, sebab BTM ini syaratnya juga sangat ketat," tambahnya.

Saat ini kata Aswan pihaknya sedang mengusulkan dan menyiapkan anggaran khusus. Alokasi anggaran ini untuk mengkaver kebutuhan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan yang tidak bisa diakomodir dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).

Diurainya, bahwa total anggaran yang diusulkan senilai Rp1,3 Miliar. Nantinya, anggaran tersebut bakal dikonversi untuk pengadaan perangkat protokol kesehatan. Semisal tempat cuci tangan, thermogun dan kebutuhan lainnya.

"Sekarang diusulkan ke tim anggaran daerah dan juga DPRD Banjarbaru. Pola yang kita gunakan adalah pola sharing, sebab untuk bertumpu pada dana BOS sekolah tentu kurang optimal," terangnya.

Secara teknisnya, Pemko melalui Disdik bakal menyediakan perangkat protokol kesehatan yang sifatnya inventaris. Sedangkan perangkat protokol kesehatan yang sekali pakai akan diakomodir dana BOS.

"Misalnya kalau masker itu nanti diakomodir oleh dana BOS. Kalau dari anggaran kita seperti tempat cuci tangan, semprotan disinfetka juga thermogun," ujarnya.

Lantas kapan anggaran ini bakal direalisasikan? Aswan mengatakan pihaknya masih menunggu persetujuan tin anggaran serta dari legislatif. Namun ia menekankan bahwa anggaran ini sebagai bentuk antisipasi apabila BTM dilaksakanan.

"Intinya kita siap untuk BTM dan salah satu instrumennya lewat pengusulan anggaran ini. Jadi apabila BTM memungkinkan, kita tidak kaget lagi dan kesiapannya sudah ada," pungkasnya. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X