Wali Murid Dimohon Bersabar Sampai Akhir Semester, Meski Beberapa Wilayah Sudah Zona Hijau

- Sabtu, 12 September 2020 | 10:15 WIB
BELAJAR DI RUMAH: Seorang pelajar di Pulau Bromo belajar di rumah. Takkan ada belajar tatap muka, setidaknya sampai akhir semester ini. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin
BELAJAR DI RUMAH: Seorang pelajar di Pulau Bromo belajar di rumah. Takkan ada belajar tatap muka, setidaknya sampai akhir semester ini. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin

BANJARMASIN - Orang tua diminta kembali bersabar. Dinas Pendidikan Banjarmasin belum bisa membuka kegiatan belajar tatap muka seperti sedia kala.

Sekalipun beberapa kelurahan sudah menjadi zona hijau. Mengingat pagebluk masih mengancam kesehatan masyarakat Banjarmasin.

Kepala Disdik Banjarmasin, Totok Agus Daryanto menceritakan, Kamis (10/9) lalu digelar rapat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Di sana diputuskan untuk menunda pembukaan proses belajar di sekolah.

"Penundaan hingga akhir semester ini. Juga tertuang dalam surat edaran Gubernur Kalsel. Dikuatkan edaran Wali Kota Banjarmasin," beber Totok, kemarin (11/9).

Totok tak menutup mata. Pertambahan kasus memang menurun. Tapi selama infeksi masih terjadi, Disdik takkan mengambil risiko. "Tapi insyaallah di bulan Januari. Kami lihat lagi perkembangannya," tambahnya.

Sesuai keputusan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, belajar di sekolah hanya diizinkan untuk zona hijau dengan banyak syarat. Seperti penerapan ketat protokol kesehatan. Lalu, dimulai bertahap dari jenjang SMA.

"Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) sudah mengetahui penundaan itu. Setiap ada perkembangan selalu disosialisasikan," lanjut Totok.

Berbulan-bulan tak dibuka, memaksa beberapa sekolah memohon keringanan pada Disdik. Agar diizinkan kembali membuka kelasnya.

"Ada yang meminta begitu, sekolah swasta di kawasan Banjarmasin Barat. Tapi kami dengan Gugus Tugas merekomendasikan tetap tidak boleh," tegasnya.

Sekolah tetap disarankan menerapkan sistem belajar daring di rumah. Jika ada aktivitas guru kunjung, harus benar-benar menerapkan protokol dengan disiplin.

Seperti larangan melepas masker. Lalu membatasi jumlah peserta didik. Misalkan antara tiga sampai lima anak saja dalam satu rumah. Menurut Totok, gaya belajar ini lebih aman dibandingkan pergi ke sekolah.

Perlu diketahui, angka kasus di Banjarmasin sudah melampaui tiga ribu. Lalu, 14 kelurahan masih berada di zona merah. Sisanya, 38 kelurahan, berselang-seling antara oranye dan hijau. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X