BANJARMASIN – Prestasi atlet biliar Kota Banjarmasin selama beberapa tahun terakhir menurun. Tradisi mempertahankan gelar juara umum tak bisa dipertahankan di Porprov X Kalsel 2017 di Kabupaten Tabalong dan Kejurprov Biliar Kalsel 2019 di Banjarmasin.
Di dua event besar tersebut, pebiliar Banjarmasin hanya meraih gelar runner up. Di porprov, mereka disalip pebiliar Tanah Bumbu (Tanbu). Sementara di kejurprov di bawah tim biliar Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Sekretaris Pobsi Banjarmasin, Syamsul Maarif angkat bicara. “Kami tak mau kebobolan lagi di dua event serupa di masa mendatang. Dengan kata lain, kami bertekad menjadi juara sekaligus menyesuaikan visi KONI Banjarmasin yakni mempertahankan tradisi juara umum,” ungkap Syamsul di sela-sela Rapat Kerja Kota Pobsi Banjarmasin, di Tambah Yudha, Sabtu (12/9).
Syamsul menambahkan Pobsi Banjarmasin sudah menyiapkan beberapa formula untuk tampil apik di Kejurprov dan Porprov XI Kalsel 2021 Kandangan. Di antaranya dengan mengintensifkan kembali program latihan terpusat. “Para pebiliar andalan Banjarmasin sudah mulai latihan dari sekarang dengan jadwal dua kali setiap pekan,” sambungnya.
Para pebiliar Banjarmasin juga dimotivasi dengan dukungan fasilitas latihan dan jadwal pertandingan yang memadai. “Bahkan, mereka juga sudah kami kasih kaos latihan, sepatu baru, serta rompi untuk bertanding. Dengan harapan, semakin meningkatkan semangat dan rasa percaya diri mereka menjelang Kejurprov Biliar Kalsel 2020 pada November depan, serta jelang Porprov XI Kalsel 2021 Kandangan,” sebutnya.
Ada sebelas pebiliar yang masuk skuat Banjarmasin di Kejurprov dan Porprov. Supaya bisa jadi juara umum di Porprov Kandangan, paling sedikit harus meraih enam medali emas dari 12 nomor pertandingan yang diikuti. “Dengan persiapan yang matang, kami optimistis mampu meraihnya,” tuntasnya.(oza/dye/ema)