BANJARMASIN - Terhenti selama enam bulan akibat pandemi, kompetisi sepak bola Indonesia kembali bergulir Oktober nanti.
Sama seperti liga-liga top lainnya di Eropa, pertandingan digelar di stadion kosong tanpa penonton.
Kegembiraan pun merambah Banua. Karena di sini markas kesebelasan Barito Putera. Kalau tak bisa menonton dari tribun, bagaimana jika menggelar nonton bareng?
Nobar sudah pasti mengundang kerumunan, setidaknya selama 90 menit pertandingan. Sasaran empuk virus corona.
Namun, Pemko Banjarmasin membolehkan nobar dengan catatan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Nobar harus tetap dengan protokol. Minimal memakai masker dan menjaga jarak," kata Ibnu, Sabtu (12/9).
Ibnu mengaku bisa memahami betapa fanatiknya suporter bola di Banjarmasin. Selain protokol pencegahan, ia juga meminta nobar jangan digelar di tempat sempit dan tertutup.
"Maksudnya boleh nonton bareng, tapi di halaman terbuka, di lapangan yang luas, tidak berjejal-jejal," tegasnya.
Ibnu bahkan tak keberatan jika videotron di halaman Balai Kota, Jalan RE Martadinata, dijadikan fasilitas nobar. "Bisa sebetulnya. Tapi sekali lagi, pentingkan protokol," tutupnya. (war/fud/ema)