BANJARMASIN - Puluhan anggota Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalsel ngeluruk ke Gedung DPRD Kalsel, kemarin (14/9) pagi.
Bukan ingin berdemo, melainkan beraudiensi. Mahasiswa ditemui Ketua DPRD Kalsel Supian HK. Ditemani anggota dewan Hj Nurlias, Suripno Sumas, Rosehan NB, Ardiansyah, Suwardi Sarlan dan Sahrujani.
Korwil aliansi, Ahdiat Zairullah menyebut ada tiga isu utama yang disampaikan. Mencakup pendidikan, lingkungan dan politik.
Isu-isu itu merupakan hasil rapat dengan Korda I (Kabupaten Banjar, Batola, Banjarmasin, Banjarbaru dan Tala).
"Isu yang kami sampaikan ini merupakan hasil rakorwil Aliansi BEM se-Kalsel," ujarnya.
Menurutnya, sebenarnya banyak isu hangat yang bisa diangkat, tapi tidak mungkin disampaikan sekaligus. Maka disepakati akan ada audiensi susulan. "Agar bisa fokus," tukasnya.
Apa yang dituntut mahasiswa? Dewan harus membantu perjuangan pemerataan pendidikan dan tenaga pengajar. Kemudian lingkungan, membenahi pertambangan yang bermasalah. Terakhir, mengawal Pilkada 2020.
"Paling penting dari pertemuan ini adalah menindaklanjuti. Jangan cuma didengarkan," tegas Ahdiat.
Agar ada bukti hitam di atas putih, maka mahasiswa menyodorkan nota kesepahaman untuk diteken anggota DPRD yang berhadir. Nota itu berisi lima poin.
Aspirasi mahasiswa mendapat respons positif dari dewan. Audiensi dinilai lebih bagus ketimbang turun ke jalan. "Bagus sekali, tidak harus selalu perang urat saraf, biar lebih fokus," ujar Supian.
Pengelompokan persoalan di tiap daerah juga memudahkan pengumpulan informasi dan pencarian solusi. Bagi ketua dewan, ini memudahkan DPRD bekerja, karena mereka selalu diadang keterbatasan. (gmp/fud/ema)
