YOGAYAKARTA - Barito Putera akan bermarkas di Stadion Maguwoharjo ketika Liga 1 2020 bergulir lagi. Barito kula nuwun alias mengucapkan permisi secara resmi ke PSS Sleman. The Yellow Rivers juga akan melibatkan panitia pelaksana (panpel) pertandingan yang notabebe berasal dari Sleman.
Barito diwakili manajer tim Mundari Karya dan juga sekretaris tim Ainul Ridha kula nuwun dengan menemui Direktur Utama PT PSS Marco Gracia Paulo, Direktur Komersial Yoni Arseto, dan juga Direktur Operasional Hempry Suyatna. Pertemuan ini disambut dengan sangat baik oleh Marco. Dia siap membantu Barito dalam penyelenggaraan pertandingan.
"Kami merasa terhormat dan mengapresiasi niat baik tim Barito Putera yang bahkan menjadi tim pertama mendatangi pihak Sleman. Kami siap membantu dan siap berkolaborasi dalam bentuk apapun, entah di dalam pertandingan dan juga di luar pertandingan sekalipun," kata Marco. "Kami juga dengan sangat terbuka melepas orang-orang yang ada dari panpel kami untuk terlibat membantu pihak Barito Putera," tambahnya.
Menurut Marco, kolaborasi ini akan sangat berguna untuk pembangunan sepak bola Sleman. Selain itu, juga untuk menambah jaringan. "Hal ini menjadi cara memperluas jaringan dan membina para panitia pelaksana pertandingan itu sendiri. Jadi, sangat berguna bagi perkembangan sepak bola Sleman di masa mendatang," paparnya.
Harapannya adalah ketika pihak Laskar Sembada akan bertandang ke Banjarmasin maka juga dibantu oleh Barito. "Sepak bola sejatinya adalah adalah keluarga. Harapannya hal ini bisa menjadi warisan generasi masa depan agar menjadi penikmat sepak bola yang baik dan mampu bertanggung jawab," jelas eks CEO Badak Lampung itu.
Pihak Barito Putera berterima kasih atas sambutan hangat ini. Bahkan merasa satu visi dengan pihak PSS Sleman. Ainul Ridha menyebut kerja sama yang dilakukan ini diyakini dapat berimbas pada hubungan baik antar suporter. "Kerja sama ini harus mampu kami jalani untuk membangun dan memajukan sepak bola Indonesia. Jika pihak klub dan manajemen sudah mampu bekerja sama dengan baik, saya yakin pihak supporter dari Slemania, Brigata Curva Sud dan Bartman juga akan mengikuti hal positif ini," ucap Ainul Ridha.
"Dalam sepak bola, semua hal harus dan bisa kita bicarakan, kompromikan dan diskusikan bersama. Hanya ada dua hal yang tidak boleh kita kompromikan dan diskusikan sama sekali, yaitu skor akhir dan 90 menit pertandingan," tutupnya.(bir/dye/ema)