Warga Banjarbaru Masih Ada yang Ogah di Swab

- Kamis, 17 September 2020 | 10:19 WIB
Foto ilustrasi tes swab.
Foto ilustrasi tes swab.

BANJARBARU - Selama pandemi mulai merebak. Ribuan warga di Banjarbaru telah dilakukan tes usap (swab test). Dari data Dinas Kesehatan Banjarbaru, dari periode Agustus hingga sekarang sudah ada 2.090 orang yang di tes usap.

Orang-orang yang dites usap ini masuk dalam kriteria orang yang dicurigai (suspect). Dari total 2.090 yang sudah dilakukan tes usap, menurut data Dinkes hingga kemarin sudah ada 190 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 hasil swabnya.

"Dari pekan pertama Agustus hingga Pekan kedua September ada 190 yang hasilnya positif atau setara dengan 9,09 persen dari 2090 sampel yang diperiksa," jelas Koordinator Tim Surveilens Epidemiologi Penanggulangan Wabah Corona Virus Disease Kota Banjarbaru, Edi Sampana.

Meski begitu, Edi tak menampik bahwa ada sampel yang masih belum keluar hasil uji laboratoriumnya. Namun sebutnya jumlah ini tak terlalu begitu banyak.

Ternyata, meski sebagai upaya menekan angka penularan Covid-19 dan memudahkan petugas untuk mengambil tindakan. Dari ribuan orang yang harus diuji usap, segelintir di antaranya menolak datang.

Edi menjelaskan jika dipresentasikan, ada sekitar 5 persen yang tidak datang ketika jadwal uji usap. Untuk penyebabnya, ia sendiri berasumsi bahwa yang bersangkutan sibuk atau mengambil swab di tempat layanan lainnya.

"Cukup banyak orang yang kita jadwalkan diambil swab ternyata tidak datang ke tempat acara. Misalnya  di halaman Dinkes, Bapelkes Asrama haji dan sebagian di Puskesmas Cempaka. Mungkin penyebab tidak datang, karena mereka sibuk atau tempat mengambil swab jauh dari rumah mereka," jelasnya.

Padahal adanya yang tidak datang ini tegas Edi cukup rawan. Sebab potensi orang ini menjadi yang menularkan ke orang lain tentu cukup tinggi. Apalagi jika tidak tertangani dengan SOP tertentu.

"Kalau orang itu tidak datang untuk diswab, berarti kita belum bisa memastikan apakah ia positif atau negatif. Berarti seharusnya orang itu harus mengisolasi diri terus minimal 10 hari sampai ada bukti bahwa ia negatif. Tapi kalau yang bersangkutan tidak mengisolasi diri, kita khawatir ia menularkan Covid-19 ke orang lain jika ia sebenarnya positif," paparnya.

Namun meski seharusnya ada sikap pro aktif dari masyarakat. Petugas kata Edi juga tak bisa menjatuhkan sanksi atau memaksa orang yang tidak ingin diswab. Alhasil pihaknya hanya bisa memberi pemahaman dan imbauan kepada yang bersangkutan.

"Belum, kita belum sampai ke sana (upaya jemput paksa). Ya kita menganjurkan ia untuk ikut swab pada kesempatan berikutnya," pungkasnya.

Adapun, hingga pembaharuan data sebaran kasus Covid-19 di Banjarbaru per tanggal 15 September 2020 pukul 16.00 Wita. Kini kasus terkonfirmasi berjumlah 865 kasus dengan rincian; 681 sembuh, 50 meninggal, 20 dirawat dan 114 sedang dipantau. (rvn/ij/bin)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X